Bayangkan suatu hari Anda bangun tidur dan melihat wajah anak Anda bengkak di sisi pipi. "Ah, mungkin hanya pembengkakan biasa," pikir Anda. Tapi seminggu kemudian, ia mengeluh sakit kepala parah, bahkan tidak bisa mendengar dengan baik. Mumps, atau gondongan, bisa membawa dampak sebesar itu jika tidak dicegah.
Kenali lebih jauh tentang gondongan dan langkah preventif yang harus Anda ambil untuk melindungi keluarga.
Sehat itu pilihan, dan mencegah lebih baik daripada mengobati!
Mumps, atau yang dikenal sebagai gondongan, adalah penyakit infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis (kelenjar air liur di bawah telinga). Meski terlihat sederhana, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius seperti meningitis, pankreatitis, atau bahkan gangguan kesuburan pada pria dewasa. Karena itu, mumps menjadi perhatian penting dalam kesehatan masyarakat.
Apa Itu Mumps?
Mumps disebabkan oleh virus paramyxovirus yang menyebar melalui droplet (percikan air liur) saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Gejala khasnya meliputi pembengkakan di kedua sisi wajah, demam, nyeri otot, dan kelelahan. Meskipun kebanyakan kasus sembuh sendiri, komplikasi dapat terjadi terutama pada orang dewasa.
Mengapa Upaya Preventif Penting?
Mumps dapat dengan mudah menyebar di lingkungan padat seperti sekolah, kampus, dan tempat kerja. Dalam komunitas yang belum memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi, risiko terjadinya wabah meningkat. Oleh karena itu, pencegahan adalah kunci utama untuk melindungi individu dan masyarakat secara luas.
Strategi Upaya Preventif
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah mumps:
- Imunisasi, vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) adalah senjata utama melawan mumps. Vaksin ini sangat efektif dan direkomendasikan untuk diberikan sejak usia dini. Dengan cakupan vaksinasi yang tinggi, risiko wabah mumps dapat ditekan secara signifikan.
- Edukasi Masyarakat, memberikan informasi tentang gejala, cara penularan, dan pentingnya vaksinasi kepada masyarakat adalah langkah penting. Kampanye kesehatan melalui media sosial, seminar, dan leaflet dapat meningkatkan kesadaran masyarakat.
- Meningkatkan Kebersihan Pribadi, langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut saat batuk atau bersin, serta menghindari berbagi alat makan dapat mengurangi risiko penularan virus.
- Pemantauan dan Respons Cepat, melacak kasus mumps dan mengambil tindakan cepat untuk mengisolasi pasien dapat membantu mencegah penyebaran lebih lanjut. Hal ini membutuhkan kerja sama antara fasilitas kesehatan, pemerintah, dan masyarakat.
Peran Masyarakat dalam Pencegahan
Setiap individu memiliki peran penting dalam mencegah penyebaran mumps. Mulai dari memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap hingga menjaga kebersihan lingkungan, langkah kecil ini dapat berdampak besar dalam melindungi komunitas dari penyakit menular.
Mumps mungkin terdengar seperti penyakit lama yang sudah jarang ditemukan, tetapi tanpa langkah pencegahan yang tepat, risiko wabah tetap ada. Dengan imunisasi, edukasi, dan kebersihan, kita dapat bersama-sama menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah mumps menjadi ancaman serius di masa depan.
Ayo Lindungi Diri dan Keluarga! Jangan ragu untuk memeriksa status imunisasi Anda dan segera lengkapi jika diperlukan.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2024. Mumps. [online] Available at: Â https://www.cdc.gov/mumps [Accessed 24 November 2024].
World Health Organization (WHO), 2024. Mumps. [online] Available at: Â https://www.who.int/teams/health-product-policy-and-standards/standards-and-specifications/norms-and-standards/vaccine-standardization/mumps#:~:text=Mumps%20is%20an%20acute%20disease,respiratory%20tract%20of%20infected%20individuals [Accessed 24 November 2024].Â
Mayo Clinic, 2024. Mumps. [online] Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mumps/symptoms-causes/syc-20375361 [Accessed 24 November 2024].
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), 2024. Kenali Gejala dan Penyebab Gondongan. [online] Available at: https://ayosehat.kemkes.go.id/kenali-gejala-dan-penyebab-gondongan [Accessed 24 November 2024].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H