Ketika tarif angkutan kota naik.
Mereka berkata, " Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.. "
Kenyataannya ?
Saya sudah 30 menit berkeringat menunggu angkutan umum ini berjalan karena sang sopir beralasan kendaraannya belum penuh terisi...
Ketika tarif tol naik.
Mereka berkata, " Untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jalan.... "
Kenyataannya ?
Saya masih terjebak kemacetan dijalan tol dalam kota...
Ketika harga elpiji naik.
Mereka berkata, " Untuk mengurangi subsidi dan meningkatkan pelayanan.... "
Kenyataannya ?
Tabung elpiji laksana bom waktu meledak dimana-mana...
Teroris untuk saat ini mungkin sedang tersenyum lebar.
Ketika harga TDL naik.
Mereka berkata, " Untuk mengurangi subsidi dan meningkatkan pelayanan.... "
Kenyataannya ?
2 hari yang lalu tempat usaha saya mengalami mati listrik sampai 3 jam... Rugi ?
Sudah pasti...
Ketika biaya SIM - STNK dan BPKB naik.
Mereka berkata, " Kenaikan diharapkan bisa meningkatkan pelayanan... "
Kenyataannya ?
Saya sudah 3jam menunggu perpanjangan SIM selesai dengan alasan server komputer nya lelet....
Ketika gaji dan tunjangan para wakil rakyat naik.
Mereka berkilah, " Untuk meningkatkan semangat para wakil rakyat dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat... "
Kenyataannya ?
Mau melayani siapa ? Hadir juga bisa dihitung dengan jari...
Jika saya bertanya alasan kenaikan biaya-biaya tersebut.
Saya selalu mendapat jawaban :
1. Untuk mengurangi beban subsidi negara.
Opini saya: " Kurangi juga tunjangan dan gaji pejabat negara dan wakil rakyat agar adil hehe. "
2. Karena jika dibandingkan dengan negara lain tarif kita itu masih terlampau murah.
Opini saya: " Apakah daya beli masyarakat negara lain masuk kedalam daftar perbandingan tersebut? "
3. Karena merugi dengan sangat terpaksa biaya dinaikkan.
Opini saya: " Jadi kerugian dibebankan kepada para pengguna ? "
4. Untuk meningkatkan pelayanan.
Opini saya: " Bohong besar karena tidak ada peningkatan pelayanan yang signifikan. "
Saya sendiri...
Hanya merasa pendapatan saya tiap bulan makin berkurang....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H