Mohon tunggu...
Dityanita Putri
Dityanita Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Unipma

learn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Observasi Potensi di Desa Gandul

9 Januari 2023   01:15 Diperbarui: 9 Januari 2023   01:17 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Observasi Potensi Desa Gandul Kecamatan Pilangkenceng (KKN-T Unipma 2023)

Desa gandul merupakan desa yang berada di Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Desa ini merupakan desa yang memiliki banyak potensi-potensi yang dapat dikembangkan. Hal itu dapat dilihat dari sumber daya alam yang memadai dan tersedia, sebagian wilayah di dea gandul terdiri dari ladang pertanian yang membentang luas. Tercatat di tahun 2013 luas wilayah yang ada sekitar 167.000 ha/m2 dari 224.884 ha/m2 luas wilayah secara keseluruhan. 

Berdasarkan wilayah sawah yang membentang luas ini, sebagian besar mata pencaharian masyarakat di desa ini adalah petani dan buruh tani. Masyarakat di desa ini mempunyai etos kerja yang tinggi, baik laki-laki maupun perempuan, mereka semua bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perempuan di Desa Gandul punya peran yang cukup besar dalam menopang ekonomi keluarga, sebagian besar membantu suaminya di sawah untuk bertani, sebagian lain ada yang menjadi PNS dan wirausaha seperti toko kelontong, usaha madu mongso, usaha jamur krispi dan usaha susu kedelai. Namun demikian beberapa usaha dalam bidang wirausaha tersebut kurang bisa berjalan dengan maksimal karena masalah dana dan peralatan yang kurang memadai.

Pada sektor ekonomi khusunya pada UMKM nya terdapat kendala utama yang dialami pemilik ukm-ukm di Desa Gandul adalah mengenai pemasaran yang tidak bisa bersaing dengan produk lain di pasar global. Kendala lain juga menghambat perkembangan usaha itu antara lain seperti tidak adanya mitra usaha yang mampu diajak kerjasama dengan baik yang bisa membantu memasarkan produk, serta produk dari ukm yang tidak memiliki brand sehingga belum dikenal oleh masyarakat selain Desa Gandul.

Selain fakta tersebut, Kami kelompok 53 mendapat faktat lain bahwa peningkatan SDM atau keterbatasan tenaga kerja dari masing-masing umkm juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kurang maksimalnya perkembangan umkm di desa tersebut. bahkan masing-masing dari pemilik umkm tersebut masih mengerjakan sendiri proses produksi tanpa mengunakan pegawai, disamping kesibukan mereka dalam kegiatan rumah tangga. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Munir selaku pemilik umkm madu mongso yang selain harus melakukan proses produksi tanpa pegawai, beliau juga memiliki tanggung jawab dalam mengajar di TK/KB Mutiara Bangsa.

Hal ini menjadi perhatian khusus yang di tekankan oleh kegiatan KKN-T "Unipma" Kelompok 53 ini, yang akan terjun langsung dalam upaya pemecahan masalah dan peningkatan kualitas Umkm di desa gandul melalui program kerja yang akan dilaksanakan. Dengan melihat fakta-fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa kelompok 53 dapat membantu dalam pengembangan usaha dalam sistem pemasarannya. Agar bahan baku atau SDA yang melimpah dapat dikelola dengan baik serta umkm milik desa gandul dapat dikenal oleh masyarakat luas (global) tidak hanya di sekitar desa saja. Hal ini dilakukan agar masyarakat luas dapat menikmati produk desa gandul dan menginformasikan jika didesa gandul terdapat home industry yang mampu bersaing dengan kompetitor lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun