K-POP atau Korean Pop dahulunya adalah istilah untuk sebuah jenis musik seperti jenis musik pada umumnya yang berasal dari negara ginseng Korea Selatan. Namun, seiring berjalannya waktu dunia K-Pop ini berkembang dengan sangat pesat. Industri K-Pop melebarkan sayap mereka tak hanya sebagai sebuah jenis musik tetapi bahkan dikatakan sebagai sebuah gaya hidup. Mengapa demikian? Karena pelaku industri musik K-Pop tidak hanya terus-terusan mengeluarkan lagu tetapi menjual barang, memberikan konten secara konsisten dan banyak lagi. Belum lagi mereka menciptakan berbagai tren mulai dari cara pengaplikasian make up wajah yang natural, gaya rambut dan gaya berpakaian. Ini alasan mengapa dunia K-Pop bukan hanya sekedar sebuah jenis musik tetapi gaya hidup.
Kepopuleran dunia K-Pop ini lantas tidak hanya membuat semua orang di Indonesia otomatis menyukainya. Dari dahulu hingga sekarang bisa terbilang mudah untuk menemui orang Indonesia yang melontarkan opini negatifnya terhadap K-Pop. Tak jelas alasannya mengapa, tetapi tentu saja ada faktor perbedaan budaya yang berperan disini. Contoh kecilnya saja, di negeri Korea Selatan tak hanya wanita yang suka berdandan tetapi juga laki-laki. Sedangkan di Indonesia, tak terlalu sering kita jumpai laki-laki yang memakai make up. Beberapa orang pasti merasakan adanya perbedaan budaya dan lalu tergantung individunya apakah mereka menanggapinya dengan baik atau tidak.
Yang lebih menyakitkan adalah jika ada seseorang menyukai K-Pop kemudian ada saja orang yang tidak bisa memahami konsep ini kemudian malah memberi hujatan dan pandangan sebelah mata. Mereka hanya berpikir K-Pop itu tentang memuja orang yang good looking. Tak sedikit pula mereka mengatakan penyanyi K-Pop itu hanya menjual tampang saja. Bagaimana bisa berpendapat sejahat itu tentang sesuatu yang bahkan ia sendiri tidak tahu seluk beluknya?
Di samping itu, yang utama disini adalah K-Pop dan para penggemarnya. Semua di K-Pop itu seperti memiliki sistem dan terstruktur dengan profesional. Segala aspek mereka perhatikan dengan detail. Banyak sekali langkah-langkah yang ditempuh para pelaku industri musik ini. Yang membuat K-Pop unik dari budaya penyanyi lainnya adalah para penyanyi K-Pop ini harus menempuh masa pelatihan yang umumnya panjang terlebih dahulu. Mereka berlatih pada usia muda dan bahkan ada yang berlatih hingga 10 tahun untuk menunggu debutnya sebagai penyanyi. Para calon penyanyi ini diberikan berbagai kelas pelatihan oleh agensinya. Tak hanya berlatih menyanyi, mereka berlatih menari, berakting, akrobatik bahkan di agensi terkenal seperti JYP Entertainment mengharuskan peserta latihannya untuk lulus dalam kelas bahasa mandarin dan bahasa inggris untuk dapat lanjut ke tahap debut. Berhubungan dengan JYP Entertainment, mereka juga sangat memperhatikan moral dan akademik dari peserta latihannya. Salah satu artis dari JYP Entertainment mengatakan agensi akan rutin mencek nilai sekolah mereka. Jika nilai menurun mereka harus belajar lebih giat.
Ketika para peserta latihan didebutkan secara resmi menjadi penyanyi, perjuangan mereka bukan malah berhenti tetapi seperti memasuki babak baru yang tak kalah sulit. Mereka akan berlatih di depan kaca setiap hari hingga larut malam, mereka juga harus mematuhi banyak peraturan seperti tidak boleh mengeluarkan swearing words bahkan untuk memiliki hubungan spesial. Agensi benar-benar menjaga mereka seketat mungkin untuk menghindari hal buruk. Mereka ingin menjadi role model yang baik bagi para penggemarnya.
Berbicara mengenai K-Pop pastinya membicarakan para penyanyi. Tetapi tak hanya itu, para penyanyi dapat menjadi kuat, profesional dan dewasa salah satunya karena faktor lingkungan. Seperti sudah disinggung di atas, agensi juga memainkan peran cukup besar dalam pembentukan karakter mereka. Kemudian ada juga orang-orang di balik layar. Contohnya adalah para designer yang bahkan sering kali diminta untuk membuatkan kostum panggung untuk delapan penyanyi dalam satu hari, ada pula sutradara yang harus memutar isi kepalanya agar bisa membantu memberikan ide-ide baru yang kreatif untuk video klip para penyanyi K-Pop.
Tak berhenti sampai pada pelaku di balik K-Pop, program acara yang mereka suguhkan juga tidak main-main. Tak lupa untuk membahas mengenai program acara musik K-Pop yang ada di Korea Selatan. Acara-acara musik K-Pop ini sangat profesional dan konsisten, mereka memiliki sistem yang sangat baik. Contohnya, di acara musik bernama Music Bank yang disiarkan dari KBS TV. Music Bank ini hadir setiap minggu sekali. Setiap penyanyi yang mengeluarkan musik baru akan mempromosikannya disana. Mereka akan promosi sekitar 2-4 minggu. Pada hari dimana mereka akan tayang secara live, para penyanyi harus datang di subuh hari untuk latihan. Grup terkenal bernama TWICE pernah bercerita mereka harus datang sejak jam 2 malam untuk berlatih sepanjang hari di panggung hingga tayang secara live nantinya pada sore hari. Setiap minggu akan diberikan trophy kepada pemenang penyanyi yang berhasil menduduki posisi tangga lagu nomor 1.
Karena lingkungan yang mendukung, para penyanyi K-Pop memang terdidik dengan baik. Salah satu penyanyi terhormat di Korea Selatan bernama IU sering melakukan donasi bahkan memberikan penggemarnya makan dan bantal ketika konser. Personil grup laki-laki Stray Kids bernama Lee Know juga mengakui bahwa ia memiliki anak angkat di Afrika yang secara aktif ia biayai hidupnya melalui organisasi UNICEF.
Layaknya sang penyanyi, banyak penggemar melakukan hal yang sama. Dalam komunitas K-Pop dengan mudahnya dijumpai para penggemar yang juga berhati seperti malaikat. Biasanya, para penggemar akan mengadakan acara spesial untuk menyambut ulang tahun penyanyi idola. Salah satunya dengan berdonasi. Mereka umumnya berdonasi dengan cara mengadopsi binatang yang ada di kebun binatang bahkan membangun perpustakaan atas nama sang idola.
Benar-benar mencari tahu tentang dunia K-Pop tentu saja dapat membuka mata kita lebih lebar. Darah, keringat dan air mata telah dicucurkan oleh para penyanyinya. Jalan mereka tidak mudah dan tidak instan. Ketika para penggemar melihat betapa kerasnya kerja para penyanyi idolanya, mereka termotivasi, mendapat inspirasi dan juga pelajaran. Sekali lagi, dunia K-Pop ini bukan wadah untuk para penggemar hanya untuk memuja, menangis-nangisi atau berteriak karena ketampanan atau kecantikan para penyanyinya. Percaya saja, ini semua lebih dari itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H