Mohon tunggu...
Jenia Ditha Lestari
Jenia Ditha Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hambatan Utama dalam Menerapkan Program Pendidikan Vokasional yang Berorientasi Pada Keterampilan dan Patriotisme

22 Agustus 2024   22:52 Diperbarui: 23 Agustus 2024   02:13 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan vokasi adalah system pendidikan yang mengarah dan berfokus pada ketrampilan dan keahlian yang dimiliki seorang mahasiswa. Pendidikan vokasi lebih mengedepankan ketrampilan yang diasah dan dikembangkan sehingga mahasiswa yang mengikuti pendidikan vokasi lebih siap untuk bekerja. Dari pendidikan vokasi inilah ketrampilan dan ciri khas siap digunakan di dunia pekerjaan oleh mahasiswa. Dengan begitu lulusan mahasiswa dari pendidikan vokasi akan lebih mudah untuk menerapkan kemampuan yang dimiliki. 

Walaupun pendidikan vokasi lebih mengedepankan praktik tetapi tidak lupa juga dengan fokusnya terhadap teori. Meskipun pendidikan vokasional bertujuan untuk menhasilkan tenaga kerja yang berkualitas, namun juga terdapat beberapa kekurangan dalam penerapan pembelajaran vokasional yang berorientasi terhadap ketrampilan dan patriotisme. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hambatan utama, yaitu.

1. Keterlambatan infrastruktur
Hambatan yang pertama adalah keterlambatan pembangunan infrastruktur dan fasilitas pengajaran. Keadaan ini sering dialami oleh daerah daerah terpecil atau daerah tertinggal. Kurangnya dari fasilitas yang disediakan seperti jaringan computer, jaringan internet, sarana komunikasi sehingga fasilitas digital lainnya yang digunakan untuk pelaksanaan pendidikan vokasional menjadi terhambat dan menjadi problematika. 

Akses yang seharusnya digunakan untuk pembelajran yang menarik dapat terhambat karena tidak dapat direalisasikan. Sedangkan di wilayah yang sudah memiliki pendidikan vokasional yang lebih memadai perlu juga diadakan perawatan terhadap infrastruktur dan fasilitas yang telah dimiliki. Dengan tujuan agar infrastruktur dan fasilitas yang dimiliki tetap terjaga dan terawat.

2. Kualitas pengajar yang kurang
Kurangnya pengajar yang handal dalam menggunakan media pembelajaran terkadang menjadi hambatan dalam pendidikan vokasional. Karena jika pengajar pendidikan vokasional tidak memiliki ketrampilan di era digital dan tidak cakap teknologi maka dapat menghambat proses pengajaran. Akibatnya, metode pengajaran lama yang kurang melibatkan mahasiswa masih banyak diterapkan, menghambat proses pembelajaran atau transfer pengetahua. 

Strategi pembelajaran yang kurang efektif dapat menurunkan kualitas mahasiswa pendidikan vokasional di era saat ini. Sebenarnya pemerintah perlu memperhatikan terhadap kualitas pengajar pendidikan vokasional, jika diperlukan pemerintah juga perlu menyediakan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga pengajar untuk memastikan memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan.

3. Kurangnya pembinaan karakter dan patriotisme
Kurangnya pembinaan terkait patriotisme dan pembinaan karakter dalam pendidikan vokasional juga dapat menghambat proses pembelajaran. Kurikulum di pendidikan vokasional masih sangatlah terbatas dan mementingkan kepentingan diri sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakefektifan dalam proses pembelajaran. 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghidupkan karakter dalam pendidikan vokasi. Cara tersebut diantaranya dengan pelatihan kepemimpinan dengan menekankan pada kerja sama tim, dan ketrampilan komunikasi untuk membangun karakter dan kemampuan social mahasiswa. Sedangkan untuk memperkuat jiwa patriotism dapat dilakukan dengan memasukkan elemen pendidikan tentang sejarah nasional, pancasila, budaya, dan simbol-simbol kebangsaan untuk menanamkan rasa cinta tanah air.

4. Kurangnya dukungan pemerintah
Terbatasnya anggaran dan sedikitnya pendidikan vokasional masih menjadi masalah yang harus segera diselesaikan. Banyaknya stigma masyarakat terhadap pendidikan vokasional mereka menganggap bahwa pendidikan vokasi adalah system belajar tanggung yang masih berada dibawah sarjana. Pemerintah memiliki peran yang luas dalam mengembangkan pendidikan vokasional. 

Pemerintah juga berperan penting dalam pengaturan, penjaminan, pengembangan, bahkan pendanaan yang berkaitan dengan kebijakan dan kualitas pendidikan. Pemerintah menetapkan stadar aturan dan kualitas kurikulum untuk memastikan pendidikan vokasional konsisten dan memenuhi kebutuhan industry serta pasar kerja. Pemerintah juga sudah seharusnya merancang dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pengembangan pendidikan vokasional, seperti kebijakan pelatihan kerja, beasiswa, dan program pengembangan ketrampilan.

Pendidikan vokasional di Indonesia masih menghadapi hambatan yang berdampak pada kualitas lulusan dan daya saing tenaga kerja vokasional. Diperlukan upaya yang terkoordinasi dari berbagai pihak untuk meningkatkan pendidikan vokasional, agar tercipta sumber daya manusia yang terampil di era digital ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun