Mohon tunggu...
Ditta Widya Utami
Ditta Widya Utami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

A mom, blogger, and teacher || Penulis buku Lelaki di Ladang Tebu (2020) ||

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Tantangan Pelaksanaan P5 di Sekolah

12 Agustus 2023   09:11 Diperbarui: 12 Agustus 2023   09:14 7631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di tahun kedua, SMPN 1 Cipeundeuy berkolaborasi dengan Disdikbud Kab. Subang pada salah satu aktivitas P5 (Sumber gambar: instagram disdikbudsubang)

"Jangan tergoda untuk mengklaim bahwa prestasi kita adalah hasil kerja keras kita sendiri. Diri kita tanpa orang lain bukan siapa-siapa, prestasi kita adalah hasil kerja keras dari banyak orang." (Djajendra, pembicara dan motivator soft skill)

Kolaborasi. Itulah salah satu kunci penting dalam melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Satu di antara banyak hal yang patut disyukuri dengan adanya kurikulum merdeka adalah bahwa guru dapat menyusun modul ajar maupun modul projek sesuai keadaan sekolah masing-masing. Kontekstual.

Sekolah A bisa saja implementasi kurikulum merdekanya berbeda dengan sekolah B meski sama-sama dalam satu wilayah. Karena tentu pasti terdapat perbedaan pada beberapa aspek yang menyebabkan impelementasinya pun berbeda.

P5 di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat sudah menginjak di tahun kedua. Banyak hal tentu yang menjadi bahan evaluasi dari pelaksanaan P5 sebelumnya.

Hal tersebut mendorong saya dan teman-teman fasilitator P5 mulai berbenah di tahun ini. Kami berkolaborasi untuk bisa melaksanakan P5 yang lebih baik dan tepat sasaran.

"Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek profil, untuk menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik." (Kemdikbudristek, 2022: 43)

Apa saja tantangan dalam melaksanakan P5?

Umumnya (berdasarkan pengalaman dan sharing dengan berbagai guru yang berbeda sekolah), ada beberapa tantangan umum dalam melaksanakan P5, yaitu:

  • Belum memahami (masih bingung) dengan tahapan pelaksanaan P5
  • Belum memahami cara membuat modul projek

Hal tersebut saya rasakan juga di tahun pertama pelaksanaan projek. Setelah tim fasilitator terbentuk, apa yang harus dilakukan? Bagaimana membuat target pencapaian P5? Apa harus mengundang pihak luar untuk pemateri? Bagaimana cara membuat modul projeknya? Dan masih banyak pertanyaan lain terkait P5.

Meski buku panduan P5 sudah ada, namun perlu waktu bagi kami untuk benar-benar memahaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun