Mohon tunggu...
Ditta Widya Utami
Ditta Widya Utami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

A mom, blogger, and teacher || Penulis buku Lelaki di Ladang Tebu (2020) ||

Selanjutnya

Tutup

Film

Wakanda Forever

7 Februari 2023   12:25 Diperbarui: 7 Februari 2023   12:43 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Home theater Black Panther: Wakanda Forever (dokpri)

Akhir pekan lalu saya menonton film Wakanda Forever. Sajian haru dimulai sejak awal ketika Shuri (adik Black Panther) gagal menyelamatkan kakaknya yang sekarat. Duka menyelimuti Wakanda karena Sang Raja pergi untuk selama-lamanya. Warga Wakanda pun akhirnya melepas Raja T'Challa dengan penuh hormat.

Di dunia nyata, sang Black Panther memang benar-benar meninggal dunia. Sebagaimana diberitakan Kompas.com (30/08/20), Chadwick Boseman (pemeran Black Panther) meninggal karena kanker usus.

Di film ini, muncul suku baru yang sama-sama memiliki vibranium (sejenis logam fiktif dengan karakteristik luar biasa dan jadi rebutan). Warna kulitnya yang biru dan hidup di lautan mengingatkan saya tentang film Avatar. Hanya saja di film Black Panther adalah versi mungilnya (karena masih seukuran manusia).

Ratu Ramonda dihadapkan pada pilihan serius setelah bertemu Sang Raja Lautan, Namor. Shuri pun harus membuat keputusan sulit setelah sempat dibawa ke dunia bawah laut bersama Namor. Apa yang akan dipilih Shuri? Apa yang terjadi pada Sang Ratu? Kejutan apa yang menanti di akhir? Wakanda Forever yang dapat menjawabnya. 

Menurut saya, film berdurasi 2 jam 41 menit ini memiliki alur yang lambat. Namun, meski demikian, sajian aksi laga dalam film ini tetap menarik. Banyak hal yang bisa saya pelajari dari Shuri dan pemeran lainnya.

Wakanda adalah negeri dengan kecanggihan teknologi yang luar biasa. Namun tetap saja, sehebat apa pun teknologi yang dimiliki, tak akan mampu melawan takdir seseorang. Prajurit Wakanda juga prajurit-prajurit tangguh. Namun, setelah bertemu pasukan Namor, ternyata mereka jauh lebih hebat. Maka benarlah kiranya pepatah jangan pernah menganggap remeh orang lain. Kita tak akan pernah tahu kehebatan apa yang mereka sembunyikan.

Dari Wakanda Forever saya juga belajar bahwa kita selalu punya pilihan. Bagaimana hidup kita ke depan, kita selalu bisa "mengupayakan yang terbaik". Bukan hanya untuk diri, tapi untuk orang-orang yang kita cintai.

Selamat jalan, Raja T'Challa ... Wakanda Forever.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun