Mohon tunggu...
Ditta Widya Utami
Ditta Widya Utami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

A mom, blogger, and teacher || Penulis buku Lelaki di Ladang Tebu (2020) ||

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Corona, Solusi Pembelajaran Daring

1 April 2020   16:18 Diperbarui: 1 April 2020   17:22 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak tanggal 17 Maret 2020, seluruh siswa sekolah dasar maupun menengah di Kabupaten Subang harus belajar di rumah. Hal ini dikarenakan sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penularan virus corona.

Tak hanya aktivitas mengajar saja yang dilaksanakan secara daring. Pandemi Corona pun mengharuskan berbagai kegiatan dilaksanakan secara daring, salah satunya adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Berdasarkan SE Mendikbud RI No. 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), proses belajar dari rumah dilakukan secara daring untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna.

Oleh karena itu, MGMP IPA Kabupaten Subang mengadakan pertemuan secara daring menggunakan aplikasi WhatsApp. Tujuannya adalah agar para guru IPA di berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Subang dapat saling berbagi pengalaman maupun bahan ajar/ide untuk mencapai proses pembelajaran yang bermakna.

Kegiatan yang diikuti oleh 80 peserta ini dirasa cukup efektif karena para guru aktif menceritakan berbagai pengalamannya selama proses belajar daring dengan siswa. 

Berikut adalah berbagai macam cara yang dilakukan oleh guru-guru IPA Kabupaten Subang untuk melakukan proses pembelajaran daring dengan siswa :
1. Memanfaatkan WA Group (WAG),
2. Menggunakan Google Classroom/aplikasi seperti Zenius,
3. Memberikan rangkuman materi kemudian ulangan online,
4. Menggunakan lembar kerja siswa,
5. Meminta siswa melakukan literasi (membaca buku/menonton video pembelajaran), kemudian siswa membuat resume.

Pengumpulan tugas rata-rata dengan cara mengirim pesan pribadi via WA kepada guru yang bersangkutan. Namun ada juga yang meminta via email.

Dari berbagai cara yang telah ditempuh, kendala yang dihadapi umumnya sama, yaitu tidak semua siswa memiliki gawai/akses internet. Hal ini menyebabkan hanya sebagian siswa yang dapat mengirimkan bukti tugas dan mendapat umpan balik dari gurunya.

Salah satu solusi yang dikemukakan oleh Bu Sari (SMPN 1 Ciasem) adalah siswa boleh mengirim tugas lewat akun temannya yang memiliki gawai/akses internet. Namun tetap, sifatnya tidak memaksa.

Pembelajaran daring secara serempak ini mungkin akan jadi salah satu hal yang tak terlupakan oleh para guru hari ini. Ratusan pesan masuk tentu harus ditanggapi dan diapresiasi. Mengirimkan nama-nama siswa yang telah mengumpulkan tugas adalah salah satu bentuk penghargaan.

Saya sendiri dengan adanya proses pembelajaran daring, merasa tertantang untuk membuat media pembelajaran. Alhamdulillah bisa membuat video tentang Sistem Tata Surya seperti berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun