Berakhir sudah perhelatan EURO 2012 di dua negara, Polandia-Ukraina. Partai Final yang berlangsung di kota Kiev, Ukraina mempertemukan Spanyol melawan Italia berakhir anti klimaks. Spanyol sukses mempertahankan piala Eropa setelah menang dengan skor telak 4-0. Empat gol Spanyol dicetak David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres, dan Juan Mata. Dengan raihan gelar juara EURO 2012 ini, maka Spanyol menjadi timnas pertama yang berhasil mempertahankan Piala Eropa dua kali berturut-turut dan mensejajarkan diri dengan Jerman dengan 3 gelar Piala Eropa (1964,2008,2012). Selain itu timnas Spanyol juga berhasil pecahkan rekor sebagai timnas pertama yang mampu meraih gelar internasional tiga kali berturut-turut dimulai dari Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012. Jalannya laga final EURO 2012 berakhir anti klimaks. Italia yang diprediksi akan memberikan perlawanan sengit seperti yang mereka tunjukkan ketika mengalahkan Jerman di semifinal ternyata tidak terbukti. Spanyol langsung mengambil kendali permainan. Italia lebih banyak menunggu kesempatan untuk melakukan serangan balik. Gol cepat dari David Silva menjadi awal petaka bagi Italia. Petaka selanjutnya terjadi ketika Chellini harus ditarik ke luar lapangan karena cidera. Menurut penulis inilah yang menjadi penyebab pertahanan Italia rapuh dalam menghadang serangan pemain Spanyol. Spanyol berhasil memanfaatkan rapuhnya lini pertahanan Italia pasca keluarnya Chellini. Andrea Barzagli yang menggantikan peran Giorgio Chiellini tidak mampu bermain maksimal. Sepertinya permainan klimaks Italia terjadi di babak semifinal kemarin ketika mengalahkan Jerman. Duet Pirlo-Montolivo sukses menguasai lini tengah dan mematikan akselerasi lini tengah Jerman yang ditempati Ozil-Khedira-Schweinsteiger. Begitu juga dengan Mario Balotelli yang sukses manfaatkan assists dari Cassano dan Montolivo untuk dikonversi jadi gol. Di babak final, hal itu tidak terlihat. Pirlo-Montolivo mati kutu melawan agresivitas lini tengah yang dikomando oleh Xavi Hernandez bersama Xabi Alonso-Sergio Busquest. Tak ada umpan-umpan cantik dari Pirlo kepada Balotelli-Cassano di babak pertama. Dominasi lini tengah Spanyol begitu kuat. Di babak kedua, perlahan Italia mulai bangkit. Tapi sudah terlambat. Rapuhnya lini belakang Italia, dimanfaatkan Spanyol dengan baik. Dua gol di 6 menit terakhir mengakhir perlawanan Italia. Pertandingan berakhir dengan skor telak 4-0. Italia kalah oleh permainan indah tiki-taka. Para pemain Italia pun tak kuasa menahan kesedihan mereka. Balotelli pun menangis. Janjinya untuk mencetak empat gol untuk ayahnya di babak final tidak terjadi. Justru dia harus melihat gawang Buffon dibobol empat kali oleh pemain Spanyol. Pirlo pun tak ketinggalan meneteskan air mata. Pirlo tentu ingin memenangkan Piala Eropa mengingat usianya yang sudah 33 tahun dan belum tentu bisa menampilkan permainan terbaik di piala dunia 2014 nanti. Namun Italia tidak boleh larut dalam kesedihan atas kegagalan meraih piala eropa 2012. Mereka patut bangga karena bisa mencapai final yang tidak diperkirakan oleh kebanyakan orang. Terlebih sepakbola Italia sedang dilanda kasus pengaturan skor. Di pihak Spanyol, rakyat Spanyol sedang berpesta merayakan kemenangan ini. Krisis ekonomi yang melanda negara mereka terobati dengan prestasi cemerlang timnas mereka. Selamat berpesta dan lupakan sejenak krisis negaramu. Sampai jumpa di piala dunia 2014, Brazil. :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H