Mohon tunggu...
Dito Setyoko
Dito Setyoko Mohon Tunggu... -

hidup harus diperjuangkan jangan dibuang.\r\nUNIVERSITAS TEKNIK INDUSTRI MERCUBUANA JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dapatkah Biochar Selamatkan Bumi?

15 Juli 2011   16:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:38 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biochar - penggunaan arang yang diproduksi dari membakar biomassa untuk pertanian - mungkin merupakan saru dari revolusi lingkungan dan sosial yang terpenting di abad ini. Praktek yang sepertinya sederhana ini - sebuah teknologi yang kembali ke ribuan tahun yang lalu - memiliki potensi untuk membantu mengurangi sebagian masalah dunia yang mengakar: kelaparan, kurangnya kesuburan tanah di daerah tropis, perusakan hutan hujan akibat pertanian tebang-dan-bakar, dan bahkan perubahan iklim. Biochar adalah bentuk karbon yang tidak berubah yang sebagian besar akan tetap tidak berubah di tanah dalam periode waktu yang sangat lama. Jadi Anda dapat menyimpan karbon di dalam cara yang sederhana, tahan lama, dan aman dengan cara menaruh char tersebut di tanah. Karbon tipe lain di dalam tanah akan cepat berubah menjadi karbon dioksida. Char tidak," ujar direktur utama dari Biochar Fund, Laurens Rademakers, pada mongabay.com dalam wawancara baru-baru ini. Biochar Fund, yang saat ini sedang menerapkan program di Kamerun dan Republik Demokrat Kongo, berfokus untuk awalnya pada pengurangan kelaparan dan menyediakan ketahanan pangan, memandang penyimpanan karbon dan perlindungan hutan sebagai bonus. Namun bagaimana biochar dapat membantu kelaparan dunia? Anak-anak menunjukkan arang yang terbuat dari batang palem. Kredit: Etchi Daniel-Jones, Laurens Rademakers. "Biochar akan meningkatkan kesuburan tanah bermasalah dalam cara yang nyata, cepat, dan jangka panjang. Ini penting bagi petani kecil, karena mereka biasanya tidak mampu membeli pupuk atau berinvestasi dalam teknik penanaman organik yang membutuhkan waktu lama untuk berdiri. Biochar dapat diproduksi secara lokal, dengan investasi sangat rendah, dan dengan proses yang sederhana, mudah dipahami," jelas Rademakers. Menurut PBB, satu milyar orang di dunia saat ini menderita kelaparan: jumlah tertinggi dalam sejarah. Dengan populasi global masih meningkat, peneliti di seluruh dunia sedang berusaha memikirkan cara untuk memberi makan dunia tanpa menghancurkan lingkungan dan memperparah perubahan iklim. "Dengan biochar, [petani] dapat melompat dari kekurangan gizi menjadi cukup pangan, dan dari petani untuk keseharian menjadi petani yang bisa menjual sejumlah kelebihannya - hanya setelah satu atau dua kali panen," ujar Rademakers. Dengan petani mampu memproduksi lebih di tanah tropis akan jauh lebih sedikit dorongan untuk melakukan pertanian tebang-dan-bakar, yang berarti ketika tanah tropis habis, petani miskin dengan mudahnya akan berpindah, masuk semakin dalam ke dalam hutan dan membuka lahan baru. Menurut Rademakers, siklus yang tidak efisien ini - sulit bagi petani dan merusak bagi lingkungan - dapat diperlambat, bahkan mungkin dihentikan, dengan menggunakan biochar. Dengan sekitar separuh milyar orang saat ini sedang mempraktekkan pertanian tebang-dan-bakar di tropis, biochar, bila diterapkan dengan pintar, dapat bekerja banyak dalam mengurangi penggundulan hutan. Penelitian baru-baru ini dalam Nature menemukan bahwa penggunaan biochar yang berkesinambungan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dunia sebanyak 12 persen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun