Mohon tunggu...
Dito PramudyaRamadani
Dito PramudyaRamadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa biasa.

Mahasiswa yang sedang mencari jati dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Project Akhir Kelas sebagai Sarana Peningkatan Rasa Nasionalisme Mahasiswa

30 Desember 2021   01:18 Diperbarui: 30 Desember 2021   01:27 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme dalam arti sempit adalah perasaan kebangsaan dan cinta terhadap bangsanya sendiri yang sangat tinggi dan berlebihan sehingga memandang rendah bangsa lainnya. Sedangkan dalam arti luasnya, Nasionalisme adalah perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lainnya.

Dewasa ini, semangat nasionalisme sudah mulai luntur terkikis akan adanya globalisasi dan modernisasi. Hal ini terbukti dengan semaking meningkatnya jumlah konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat yang menunjukkan terjadinya pergeseran nilai-nilai kebangsaan di masyarakat karena masyarakat cenderung memilih menyelesaikan masalah dengan cara berkonflik dan dengan kekerasan. 

Terutama pada mahasiswa, rasa nasionalisme pada diri mahasiswa dirasa mulai luntur diterpa dengan arus globalisasi yang sangat masif dengan adanya sarana media elektronik yang membawa berbagai macam budaya dari luar Indonesia. 

Mereka lebih memilih memakai barang barang buatan luar negeri dibandingkan buatan dalam negeri, dikarenakan berpikiran bahwa barang barang buatan luar negeri jauh lebih bagus dan jauh lebih bergengsi di kalangan mereka.

Faktor-faktor penyebab lunturnya nilai-nilai nasionalisme

  1. Sikap masyarakat di lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan nilai-nilai nasionalisme sehingga pemuda yang hidup disekitar mereka meniru sikap tersebut.
  2. Tertinggalnya Indonesia dengan negara-negara lainnya dalam beberapa aspek kehidupan yang menyebabkan para pemuda tidak bangga lagi menjadi Bangsa Indonesia.
  3. Sikap etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya dan lebih mementingkan daerahnya sendiri dibandingkan dengan persatuan bangsa.
  4. Masifnya arus globalisasi yang menerpa Indonesia menyebabkan pemuda di Indonesia lebih memilih kebudayaan asing dibandingkan dengan budaya lokal dikarenakan mereka berpikiran budaya asing adalah budaya yang keren dan unggul jika dibandingkan dengan budaya lokal.
  5. Paham liberalisme yang dianut negara negara barat yang berdampak pada kehidupan bangsa yang menyebabkan banyak masyarakat hidup dengan sikap individualisme yang tinggi dan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Perguruan Tinggi memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan nilai-nilai Nasionalisme terutama pada diri mahasiswa yang sangat rentan dengan terpaan badai globalisasi. Adanya kelas mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi merupakan salah satu upaya Perguruan Tinggi untuk meningkatkan nilai-nilai Nasionalisme mahasiswanya.

Tujuan adanya Pendidikan Pancasila pada jenjang pendidikan Perguruan Tinggi:

  1. Untuk memperkuat kedudukan Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  2. Agar mahasiswanya dapat mengembangkan karakter manusia yang berdasarkan Pancasila dalam pemikiran, sikap, dan tindakan.
  3. Memberikan pemahaman dan penghayatan jiwa dan nilai-nilai dasar pancasila pada Mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing agar dapat menerapkannya secara langsung pada masyarakat luas.
  4. Mempersiapkan Mahasiswa agar dapat menganalisa dan memecahkan solusi dari berbagai macam permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui pemikiran yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
  5. Membentuk mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan terhadap tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, agar mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat Bangsa Indonesia

Sedangkan Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi memiliki tujuan tersendiri. 

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi antara lain: 

  1. Untuk membentuk mahasiswa menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
  2. Memiliki motivasi menguasai materi Pendidikan Kewarganegaraan pada jenjang Perguruan Tinggi.
  3. Mampu mengaitkan dan mengimplementasikan Nilai Nilai kebangsaan dalam peranan dan kedudukan serta kepentingannya, sebagai individu, anggota keluarga atau masyarakat dan warga negara yang terdidik.
  4. Memiliki tekad dan kesediaan dalam mewujudkan kaidah-kaidah nilai berbangsa dan bernegara untuk menciptakan tatanan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yang ditopang oleh penguasaan iman, ilmu dan  teknologi berperadaban.

Salah satu upaya Kelas Pancasila dan Kewarganegaraan dalam meningkatkan nilai-nilai nasionalisme yang sudah mulai luntur pada diri mahasiswa adalah dengan adanya pelaksanaan project akhir kelas. 

Project akhir kelas ini sebagai sarana mahasiswa memanfaatkan ilmu yang sudah didapat di dalam kelas selama masa perkuliahan satu semester, mahasiswa diminta membuat project yang berkaitan dengan pengimplementasian nilai-nilai kebangsaan dalam pancasila yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara, contoh project akhir kelas adalah sosialisasi pengamalan nilai-nilai sila pancasila pada masyarakat sekitar seperti: 

  • Sosialisasi toleransi beragama kepada masyarakat sekitar sebagai pengamalan Pancasila sila ke-1.
  • Sosialisasi kesetaraan manusia sebagai pengamalan pancasila sila ke-2.
  • Sosialisasi terkait pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada masyarakat dan anak-anak sekitar sebagai pengamalan pancasila sila ke-3.
  • Sosialisasi terkait musyawarah dengan karang taruna sekitar sebagai pengamalan sila ke-4 Pancasila.
  • Sosialisasi terkait pentingnya keadilan bermasyarakat pada masyarakat sekitar sebagai pengamalan Pancasila sila ke-5.
  • Melakukan project sosial yang mengintegrasikan media sosial seperti instagram, tiktok, facebook, dll. untuk mengedukasi masyarakat terkait pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun