Mohon tunggu...
Dito Hafizh
Dito Hafizh Mohon Tunggu... -

Representasi dari untaian buku (terutama Psikologi, Pengembangan Diri, Kebangsaan) | Askese Intelektual soon | Tetap merasa bodoh dan lapar untuk selalu mencari ilmu Baca kutipan lengkap saya di website personal -> askese-intelektual.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hakikat “Mendengar” untuk Hubungan yang Efektif

6 September 2016   08:32 Diperbarui: 6 September 2016   17:54 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Bodecology.com

"Berusaha untuk mengerti sebelum dimengerti"

Satu kalimat penting dari prinsip dasar mengenai hubugan antar pribadi yang dikemukakan oleh Om Stephen R. Covey. Keterampilan dalam berkomunikasi sudah terlalu banyak diajarkan bahkan bervariasi pelatihannya. Namun dalam evaluasi internal diri sendiri untuk melakukan aktivitas “mendengar” yang baik dan efektif masih ‘mayoritas’ berupa hal tabu, hal yang lumrah sebagai keberkahan lahir yang tidak perlu dilatih lagi. 

Sumber: www.skineart.com
Sumber: www.skineart.com
Namun sangat disayangkan, jika Anda belum menyadari akan pentingnya stok dalam “Rekening Bank Emosi” milik Anda sendiri. Rekening Bank Emosi yang berisi isi dari emosi positif dalam rekening kredibilitas Anda. 

Ketika Anda berkomunikasi dan menjalin hubungan relatif yang baik bahkan bersahabat dengan orang tertentu, Anda mempunyai saldo yang lebih dari cukup bahkan hampir ‘penuh’ dalam rekening bank emosi Anda. Anda mempunyai simpanan untuk investasi hubungan jangka panjang terhadap orang tersebut.

Jadi ketika suatu hari anda pernah mengecawakan dia, rekening bank Anda akan semakin berkurang namun masih mempunyai saldo yang cukup dalam hubungan sosial Anda. Sehingga Anda masih ‘dapat’ berhubungan efektif dengan orang tersebut.  Ketika Anda menyadari akan eksistensi rekening dan berkurangnya saldo di dalamnya, Anda akan bersikap proaktif dan segera melakukan suatu tindakan untuk menambah saldo itu kembali

Ketika Anda sudah bersikap ‘sadar’ dan paham akan rekening bank emosi Anda sehingga dapat mengambil sikap proaktif dalam keadaan tertentu, Anda akan menyadari betapa pentingnya investasi utama dalam saldo Anda adalah untuk selalu ‘mendengarkan’ orang lain. Tidak hanya mendengarkan, namun juga memahami dari sudut pandang, keinginan, bahkan paradigma orang lain. 

Anda mencurahkan waktu dan tenaga untuk dipengaruhi dalam hubungan Anda. Ketika Anda mudah dipengaruhi, Anda pun juga otomatis mudah untuk mempengaruhi orang lain. Anda bekerja dalam lingkaran pengaruh Anda.  

Masih banyaknya individu yang bekerja untuk mendengarkan masih dalam salah satu dari empat klasifikasi ‘respons’ ini, antara lain: Mengevaluasi, setuju atau tidak akan pandangan seseorang. Menyelidik, memberikan pertanyaan dari sudut pandang diri sendiri, autobiografi Anda sendiri. 

Menasihati, memberi jawaban/solusi akan permasalahan orang lain dari pengalaman diri sendiri. Mentafsir, mengambil kesimpulan dari sudut pandang diri sendiri. Empat klasifikasi tersebut yang hanya berpusat dari paradigma diri sendiri akan memiliki ‘feel’ yang tidak sehat. Anda seakan-akan memaksakan autobiografi anda kepada kehidupan orang lain.

Reaksi yang didapatkan cenderung akan tidak sehat pula. Orang lain akan bersikap protektif, bahkan defensif terhadap segala respon Anda. Hingga akhirnya tidak timbul kesepakatan sepamahaman antar kalian dan menghasilkan kesekapatan Win-Lose solution. 

Hanya orang yang merasa pendapatnya dominan akan komunikasi dan merasa menjadi pemenang pada akhirnya. Orang lain akan merasa ‘kalah’ dan merasa tidak mendapatkan apa-apa setelah berkomunikasi dengan Anda. Sungguh disayangkan jika komunikasi masih seperti itu dan rekening bank emosi anda akan mengalami permasalahan bahkan merosotnya saldo Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun