Mohon tunggu...
Ignatius Endito
Ignatius Endito Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Lampung - jogja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Damar Mata Kucing, Keberhasilan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

13 April 2019   18:39 Diperbarui: 13 April 2019   18:47 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selamat Siang Semua nya pada kesmpatan kali ini saya akan berbagi informasi Tentang DAMAR MATA KUCING  Semoga bermanfaat untuk semuanya.

Dalam sektor kehutanan di Pesisir Barat, Lampung, memiliki kontribusi yang besar kepada masyarakat dalam menopang perekonomian masyarakat sekitar denga luas wilayah hutan mencapai 60% dari total luas wilayah kabupaten. Salah satu produk unggulan dari kehutanan Pesisir Barat yang terutama di Krui adalah getah damar mata kucing. Daerah tersebut dikenal sebagai tempat penghasil getah damar terbaik di dunia. Tidak Cuma getah damar saja kabupaten Pesisir Barat juga terkenal dengan pantai dan pulau yang indah yang dimana akan membuat mata terpesona akan keindahan nya, namun kali ini saya tidak akan membicarakan tentang pariwisata melainkan tentang Getah Damar yang terkenal itu.

Pengelolaan repong (perkebunan) damar merupakan kearifan lokal dalam sistem budidaya masyarakat setempat dan ini merupakan salah satu contoh keberhasilan pengelolaan hutan berkelanjutan. Sistem budidaya damar ini dilakukan di kawasan hutan marga, dan ada pula yang diusahakan didalam kawasan TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN sebagai produk hasil dari HUTAN BUKAN KAYU (HHBK).

Berdasarkan data BAPEDA Kabupaten Pesisir Barat tahun 2016, total luas lahan areal damar mencapai 17.160,75 Ha dengan produksi sekitar 6.702,2 ton/tahun. Repong damar menjadi sektor yang penting dalam menyangga perekonomian didaerah tersebut. Hal ini dibuktikan dari data yang menyebutkan bahwa 80% dari pendapatan rata-rata perkapita masyarakat Pesisir Krui, berasal dari produksi getah damar dengan PDB 14,5 milyar.

Krui menjadi  produsen terbesar damar mata kucing, 80 % dari total produksi nasional berasal dari sana. Negara tujuan ekspor yaitu:India, Jerman, Filipina, Prancis, Belgia, Uni Emirat Arab, Bangladesh, Pakistan, italia, dan Jepang.

Sebenarnya Ekspor damar mata kucing sudah berlangsung selama ratusan tahun. Ekspor pertama damar mata kucing ke eropa pada tahun 1829 dan pada tahun1933 ke Amerika Serikat, damar mata kucing banyak digunakan sebagai bahan baku/utama pada industri cat, tinta, farmasi, dan kosmetik.

Walaupun damar mata kucing harga nya mahal di pasar luar akan tetapi rendahnya nilai tambah bagi produk ini menjadikan harga damar mata kucing rendah dilevel petani, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan nilai jual damar mata kucing yang akan menguntungkan para petani.

Dan para petani juga harus memperhatikan ekosistem disekitar pohon damar apabila tidak memperhatikan nya maka keanekaragaman hayati dan ketentraman satwa liar di Krui akan terganggu maka dari itu perlu juga pendampingan dan pengawasan dari pemerintah setempat untuk membantu menjaga keanekaragam dan kelestarian satwa liar yang hidup di sana.

Sekian artikel yang saya tulis apabila terdapat kata yang kurang berkenan saya mohon maaf sekian dan Terima Kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun