Ketika Manusia Diberi Kenikmatan oleh Tuhan
Ketika seseorang diberi kelebihan di dunia, entah itu jabatan, kepintaran, kekayaan, atau ilmu pengetahuan, maka sesungguhnya Tuhan sedang mengujinya. Tuhan akan melihat apakah ia memanfaatkan anugerah itu dengan baik atau justru menyalahgunakannya.
Dua manusia dengan nasib serupa, tetapi memiliki cara berbeda dalam menyikapi nikmat yang diberikan Tuhan:
Tugin: "Akhirnya aku bisa sekaya ini! Setelah penantian panjang, aku akan menikmati hidup dan bersenang-senang sepuasnya!"
Setyo: "Terima kasih, Tuhan, atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku. Semoga aku bisa memanfaatkannya dengan baik dan membantu warga desaku."
Betapa jauh perbedaan keduanya.
Awal Kisah di Desa Subur
Di sebuah desa bernama Desa Subur, hiduplah seorang pemuda bernama Setyo. Sejak kecil, ia tumbuh dalam keluarga yang sederhana, tetapi penuh dengan nilai-nilai kebajikan. Orang tuanya mengajarkannya untuk selalu berbagi dan menolong sesama.
Di sisi lain, ada pemuda bernama Tugin. Meskipun berasal dari keluarga yang sama-sama berkecukupan, Tugin tumbuh menjadi sosok yang egois dan angkuh. Ia tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, hanya fokus pada kesenangan diri sendiri.
Suatu hari, Setyo mengajak sahabatnya, Tiro, untuk membantunya mewujudkan rencananya.