Mohon tunggu...
DITO RESTU HUDOYO
DITO RESTU HUDOYO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Walisongo Semarang

Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Saya memiliki kepribadian introvert, suka menonton anime Naruto, dan belum terlalu aktif di media sosial. Saat ini, saya sedang cuti kuliah. Saya juga merupakan Kompasianer pemula dan sedang belajar menulis cerpen dan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Dampak Quotes Sosial Media: Huda Menemukan Jalan Baru"

31 Januari 2025   13:00 Diperbarui: 3 Februari 2025   02:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quotes di sosial media & Sumber: Meta AI 

Pendidikan Sekolah Itu Penting

Pendidikan bukan hanya sekadar memperoleh gelar sarjana. Lebih dari itu, pendidikan mampu mengubah cara kita berpikir dan melihat dunia dengan bijaksana serta memungkinkan kita mencapai kehidupan yang lebih layak.

Berbeda dengan Huda, seorang lulusan SMA yang kini menganggur. Terpengaruh oleh kutipan-kutipan yang berseliweran di media sosial dan internet---"Ngapain belajar kalau ujung-ujungnya cuma jadi karyawan, mending bisnis aja"---Huda menolak melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan, meskipun orang tuanya siap membiayai.

Huda adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya, Reno, sudah berkeluarga dan hidup mapan. Ayahnya bekerja sebagai PNS guru, sementara ibunya adalah pegawai BUMN. Kedua pekerjaan ini bukan hanya soal gaji yang mereka dapatkan, melainkan juga tanggung jawab terhadap posisi dan jabatan yang mereka jalani.

Sudah lebih dari tujuh bulan, Huda sering membuat keluarganya marah dan kecewa karena tidak melakukan kegiatan apa pun, bahkan pekerjaan rumah sekalipun.

Kesadaran yang Mulai Tumbuh

Suatu hari, ibunya menghampiri Huda yang sedang berada di kamarnya.

"Huda, kalau kamu terus-menerus mencari kutipan dan motivasi tentang bisnis di internet tanpa ada tindakan nyata, tidak akan ada perubahan," nasihat sang ibu.

Namun, nasihat itu diabaikan oleh Huda. Dengan rasa percaya diri, ia menjawab, "Biarlah, ini hidupku. Ngapain kerja kalau ujung-ujungnya jadi karyawan dulu, bukan langsung jadi bos?"

Ibunya tetap sabar mendengar jawaban Huda, sementara ayahnya yang berada di belakang rumah mendengar keributan tersebut dan menghampiri mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun