Latar Belakang
Konflik yang terjadi antara Pakistan dan India ini adalah konflik yang berkelanjutan yang dimana berawal dari sejarah bahwasannya kolonialisme Inggris membagi wilayah India menjadi dua wilayah yaitu India dan Pakistan agustus 1947(Ayunda & Aria, 2017).
Hal in terjadi akibat perbedaan agama antara Islam dan Hindu mayoritas agamislam terletak di Pakistan dan Hindu di India yang akan dibahas. Setelah itu mulai bermunculan berbagai konflik, mulai dari perebutan wilayah Kashmir yang menyebabkan baku tembak antara kedua negara.
Pemisahan India muncul pada masa perang dunia II, saat Britania Raya fan Kemaharajaan Britania berhadapan dengan tekanan Ekonomi akibat perang dan demobilisasinya, semua upaya ini dilakukan bertujuan agar terciptanya sebuah negara muslim yang bebas dan setara antara Pakistan dan Hindustan saat kemerdekaan muncul.
Analisa Konflik
Upaya pemisahan dilakukan dengan maksud dan tujuan tertentu, menurut pembesar di India Muhammad Ali Jinnah (pemimpin Liga Muslim India) dan Jawaharlal Nehru (pemimpin Kongres Nasional India) langkah ini seharusnya menghasilkan hubungan yang damai, akan tetapi pemisahan Kemaharajaan India dan Pakistan tidak memisahkan agama melalui bangsa secara keseluruhan.Â
Bahkan setelah pemisahan tersebut terjadi hampir dari sepertiga populasi muslim kemaharajaan India tetap tinggal di India. Kekerasanpun terjadi antar agama yang menimbulkan korban jiwa sekitar 500 ribu sampai 1 juta jiwa (Khan, 2007).Â
India dan Pakistan menaruh klaim antar Kahmir yang dimana mayoritasnya adalah orang-orang muslim akan tetapi menandatangani Instrumen Aksesi sebagai tanda bergabung Dengan India, dan kemudia Kashmir menjadi titik utama konflik.
Teori
Kontruktivisme adalah pandangan bahwa aspek-aspek penting hubungan internasional dikontruksi oleh sejarah dan masyarakat, bukan dampak mtlak dari sifat manusia atau ciri khas politik dunia lainnya. Teori ini memandang konflik ini melalui historis, yang dimana negara India itu sendiri dilihat dari sejarahnya beragama Hindu.
Analisa Konflik