Mohon tunggu...
Dr.Dito Anurogo
Dr.Dito Anurogo Mohon Tunggu... profesional -

Dr. Dito Anurogo, dokter online, penemu Hematopsikiatri, penulis buku dan ebook, pecinta budaya-sastra-seni-filsafat, yang pernah aktif di FLP (Forum Lingkar Pena) Semarang dan Member of IFMSA (International Federation of Medical Students' Associations). Prestasinya: pernah menjadi satu-satunya delegasi Indonesia untuk INTERNATIONAL TRAINING EXCHANGE PROGRAMME di Hungaria, satu-satunya Delegasi Indonesia untuk riset di Italia. Tulisannya menghiasi rubrik Kesehatan Suara Merdeka. Pernah juga menjadi Nominator Lomba Penulisan Esai Ilmiah Populer Harun Yahya International Award 2003. Delegasi SMU Negeri 1 Semarang dalam Olimpiade Matematika tingkat Internasional. Adapun sebagian karyanya: Pelangi Jiwa, Hematopsikiatri: Hubungan Golongan Darah dengan Depresi, Burung Jiwa, dsb. Dapat dihubungi via email: ditoanurogo(at)gmail(dot)com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Modus Baru Penipuan Melalui SMS

9 November 2012   23:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:41 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1352502290363178360

Masyarakat diminta agar berhati-hati. Sekarang ini telah beredar modus baru penipuan melalui SMS. Seperti dituturkan oleh X (35) di kota Z. Ia menunjukkan SMS tersebut: "Mengenai tanah&rumah Bpk/ibu saya Ibu Hj.SALMA kemarin saya sudah survai dan berminat untuk membeli, masalah harga hub suami saya 085210836234 H.SAIFUL" Dari: +6285295615614 10/11/2012 01:08:11 (dini hari) Untungnya si X tidak begitu saja memercayai SMS itu, karena memang merasa tidak sedang menjual tanah. Dimohon masyarakat kini semakin mewaspadai modus baru penipuan melalui SMS, mengingat maraknya berbagai penipuan yang memakan korban. Berikut ini tips agar tidak tertipu modus baru penipuan melalui SMS, antara lain: 1. Jangan langsung percaya SMS itu. 2. Lakukan verifikasi atau konfirmasi, bila memang benar, jangan langsung mau melakukan transfer uang. Pastikan ada bukti hitam di atas putih atau perjanjian TERTULIS yang disaksikan minimal ketua RT atau tokoh masyarakat setempat dan bermaterai, sehingga memiliki kekuatan hukum. 3. Bila diajak bertemu, maka ajaklah sahabat atau aparat yang menyamar (berpakaian preman). 4. Hindari langsung memutuskan, sebab biasanya modus baru penipuan melalui SMS memiliki banyak kiat untuk menjerat korban, seperti: menjanjikan uang dalam jumlah besar, harus memilih dalam waktu singkat, dsb. 5. Bila memang tidak mau membuang waktu, maka segera menghapus SMS dan memblokir nomor HP si Pengirim adalah langkah bijaksana. Demikian beberapa tips menghindari penipuan melalui SMS. Bila sahabat ingin berbagi dan menambahkan, dipersilakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun