Sederhananya, suportif di urusan perdomestikan perempuan dan laki-laki harus saling berbagi peran, saling melengkapi satu sama lain. Memang, dalam kultur dan budaya  patriaki biasanya hanya perempuan saja yang mengurus urusan domestik, namun kini telah bergeser bahwa laki-laki pun harus ikut membantu. Urusan domestik dalam rumah tangga adalah tanggungjawab bersama.
Agar lebih seimbang lagi dalam menjaga hubungan yang sehat, sejatinya perempuan diusahakan untuk berdaya. Baik itu dalam segi finansial, kemandirian, intelektual, moralitas dan yang lainnya. Menjadi perempuan itu tidak hanya sekedar mempunyai kecantikan saja, karena kecantikan akan memudar seiring berjalannya waktu.
Menurut Kristin Moilanen dalam karya ilmiahnya dengan judul Journal of Applied Developmental Psychology mengatakan bahwa komitmen dan cinta memang seharusnya saling menguatkan.
Menikah itu persentase gabungan antara laki-laki dan perempuan. Ketika keduanya masih sama-sama single, kedunya masih punya persentase penuh atas dirinya. Secara teori memang seperti terlihat mudah, tapi faktanya kita tak tahu kehidupan seperti apa yang akan dijalani setelah menikah. Dasar dalam setiap hubungan yang baik adalah adanya komunikasi yang baik yang dilakukan kedua belah pihak kepada pasangannya. Naaah, sudah siap menjalani  rumah tangga bersama pasangan? Apa kalian punya strategi khusus untuk tetap harmonis bersama pasangan?
      Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H