Mohon tunggu...
Ditha Rahmalia
Ditha Rahmalia Mohon Tunggu... -

Mahasiswa tingkat akhir Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia.\r\nStaff Pengajar di LP3i Course Center

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Amankah Mengkonsumsi Daging dan Susu Hasil Cloning?

16 Januari 2014   11:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada tahun 1997, sejumlah peneliti Skotlandia menyita perhatian media ketika mengumumkan kelahiran Dolly, anak domba yang diklona dari domba dewasa melalui transplantasi inti dari sel yang telah terdiferensiasi. Dolly merupakan hewan kloning yang paling dikenal. Hewan kloning dihasilkan dari proses perpindahan inti sel hewan donor ke sel penerima yang tak berinti sehingga dihasilkan sel diploid yang membelah menjadi embrio awal dan ditanamkan ke hewan induk pengganti.

Kini tengah dikembangkan hewan-hewan kloning untuk tujuan agrikultur dan medis. Pada penerapan agrikultur, pengembangan hewan kloning berfokus pada reproduksi hewan yang ‘bernilai’ secara genetik yang dapat menghasilkan daging dan susu berkualitas/berkuantitas tinggi. Perkembangan dan penggunaan produk daging dan susu yang berasal dari hewan kloning tergantung pada keamanan dan keuntungan gizi yang terdapat pada produk tersebut seperti yang diharapkan oleh konsumen. Namun, apakah mengkonsumsi daging dan susu dari hewan hasil kloning tersebut aman?.

Makiko Yamaguchi, Yoshihiko Ito dan Seiya Takahashi melakukan sebuah penelitian dengan mengujicobakan pemberian pakan daging dan susu sapi hasil hewan kloning dalam jangka panjang pada tikus. Penelitian yang dipublikasikan dalam Theriogenology Elsevier Health Journal ini menggunakan bahan jaringan hasil kloning embrio anak sapi dan kloning somatik anak sapi yang diproduksi dari berbagai laboratorium di Jepang. Sebagaibahan pembanding digunakan pula daging sapi yang diternakan secara non kloning yang diproduksi dari National Livestock Breeding Center.

Selama pemberian pakan 14 minggu pada tikus dilakukan pemeriksaan dan observasi gejala klinis, berat badan, konsumsi makanan aktivitas sensori motorik, siklus estrus, analisis urin, darah dan pemeriksaan jaringan. Hasil penelitian menunjukan bahwa di setiap kelompok percobaan tidak ada tikus yang mati selama periode pemberian makan. Tidak ada yang menunjukkan tanda-tanda klinis yang abnormal sehubungan dengan pemberian makan daging ataupun susu yang berasal dari sapi kloning. Analisis urine juga menunjukkan tidak terdeteksi adanya perubahan akibat konsumsi daging dan susu.

Diperkuat dengan hasil penelitian Brophy, Knighton, Laible, dan Wells (2007), tidak terlihat adanya perbedaan yang jelas dalam komposisi susu dan keju yang dihasilkan dari sapi kloning somatik dibandingkan dengan sapi non kloning. Sifat biokimia susu dari sapi kloning, mirip dengan sapi non kloning, sehingga konsumsi daging dan susu dari sapi kloning tidak mempengaruhi kondisi fisiologis hewan. Metode yang diusulkan oleh penelitian ini tidak dapat menjamin keamanan semua produk dari setiap hewan kloning yang diproduksi dengan berbagai metode.

Penelitian ini adalah salah satu upaya untuk menentukan dampak pada hewan yang diberikan makanan daging dan susu hasil kloning yang menggunakan metode toksikologi konvensional. Berdasarkan hasil tersebut, hal ini berguna untuk studi lebih lanjut mengenai penilaian risiko produk dari ternak kloning. Dari penelitian ini didapatkan pula bahwa walaupun tidak terdapat kondisi yang merugikan terjadi pada tikus, sedangkan untuk keamanan konsumsi oleh manusia perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun