Mohon tunggu...
Dita Wahyuni
Dita Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Prodi PGSD,saya sedang mengikuti mata kuliah Teori sosial Emosional

sangat senang traveling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Faktor Penyebab Gangguan Sosial-Emosional pada Anak dan Cara Penanganannya

19 Januari 2025   19:12 Diperbarui: 19 Januari 2025   19:12 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gangguan sosial-emosional pada anak merupakan masalah yang semakin sering ditemui dalam masyarakat modern. Gangguan ini dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain, mengelola emosi, dan berfungsi secara optimal dalam lingkungan sosial. Dalam artikel ini, kita akan membahas faktor-faktor penyebab gangguan sosial-emosional pada anak serta cara penanganannya.

Faktor Penyebab Gangguan Sosial-Emosional pada Anak

1. Lingkungan Keluarga

   - Kekerasan dalam Rumah Tangga : Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan atau konflik cenderung mengalami gangguan emosional. Mereka mungkin merasa tidak aman dan sulit membangun hubungan yang sehat.

   - Kurangnya Dukungan Emosional : Anak yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau pengasuh dapat mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain.

2. Pengalaman Trauma

   - Kehilangan atau Perceraian : Pengalaman kehilangan orang yang dicintai atau perceraian orang tua dapat menyebabkan anak merasa cemas, sedih, dan kesepian.

   - Pelecehan : Anak yang mengalami pelecehan fisik, emosional, atau seksual berisiko tinggi mengalami gangguan sosial-emosional.

3. Faktor Genetik dan Biologis

   - Riwayat Keluarga : Anak yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan mental atau emosional lebih rentan terhadap masalah serupa.

   - Kondisi Kesehatan : Beberapa kondisi medis, seperti gangguan perkembangan atau masalah neurologis, dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berinteraksi sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun