Mohon tunggu...
Dita Wahyuni
Dita Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Prodi PGSD,saya sedang mengikuti mata kuliah Teori sosial Emosional

sangat senang traveling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengatasi Isu Sosial-Emosional di Sekolah Dasar: Strategi Guru untuk Membentuk Lingkungan Positif

19 Januari 2025   18:01 Diperbarui: 19 Januari 2025   18:01 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Isu sosial-emosional di sekolah dasar, seperti bullying, masalah disiplin, dan interaksi sosial yang kurang baik, menjadi tantangan yang signifikan bagi pendidik. Lingkungan sekolah yang positif sangat penting untuk mendukung perkembangan anak, baik secara akademis maupun emosional. Oleh karena itu, guru perlu menerapkan strategi yang efektif untuk mengatasi isu-isu ini dan menciptakan suasana belajar yang aman dan mendukung.

1. Membangun Hubungan yang Kuat

Salah satu langkah awal yang dapat diambil oleh guru adalah membangun hubungan yang kuat dengan siswa. Ketika siswa merasa dihargai dan diperhatikan, mereka lebih cenderung untuk berperilaku positif. Guru dapat meluangkan waktu untuk mengenal siswa secara individu, mendengarkan kekhawatiran mereka, dan menunjukkan empati. Dengan menciptakan ikatan yang kuat, siswa akan merasa lebih nyaman untuk berbagi masalah yang mereka hadapi, termasuk isu bullying.

2. Menerapkan Program Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan pendekatan yang efektif untuk mengatasi masalah sosial-emosional. Melalui program ini, siswa diajarkan nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan rasa hormat. Kegiatan seperti diskusi kelompok, role-playing, dan proyek kolaboratif dapat membantu siswa memahami pentingnya perilaku positif dan dampak dari tindakan mereka terhadap orang lain. Dengan menanamkan nilai-nilai ini, diharapkan siswa dapat mengurangi perilaku bullying dan meningkatkan interaksi sosial yang sehat.

3. Mengembangkan Keterampilan Sosial

Guru juga perlu fokus pada pengembangan keterampilan sosial siswa. Keterampilan ini meliputi kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Melalui permainan peran dan aktivitas kelompok, siswa dapat belajar bagaimana berinteraksi dengan baik, mengungkapkan perasaan mereka, dan menyelesaikan perbedaan dengan cara yang konstruktif. Keterampilan sosial yang baik akan membantu siswa membangun hubungan yang positif dan mengurangi kemungkinan terjadinya bullying.

4. Menciptakan Aturan Kelas yang Jelas

Aturan kelas yang jelas dan konsisten sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman. Guru perlu menetapkan ekspektasi perilaku yang jelas dan menjelaskan konsekuensi dari pelanggaran aturan. Dengan melibatkan siswa dalam proses pembuatan aturan, mereka akan merasa memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan kelas. Selain itu, guru harus memberikan penguatan positif kepada siswa yang menunjukkan perilaku baik, sehingga mendorong siswa lain untuk mengikuti contoh tersebut..

5. Menyediakan Dukungan Emosional

Siswa yang mengalami bullying atau masalah disiplin sering kali membutuhkan dukungan emosional tambahan. Guru harus peka terhadap tanda-tanda stres atau kecemasan pada siswa dan siap untuk memberikan bantuan. Ini bisa berupa percakapan pribadi, merujuk siswa ke konselor sekolah, atau melibatkan orang tua dalam proses. Dengan memberikan dukungan yang tepat, siswa akan merasa lebih aman dan didukung dalam menghadapi tantangan sosial-emosional mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun