Mohon tunggu...
Dita Wahyu
Dita Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

memiliki hobi melukis dan menulis saya memiliki kepribadian yang pendiam disini saya akan belajar mengasah minat saya dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melukis Luka Batin

15 November 2023   08:40 Diperbarui: 15 November 2023   09:22 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa melukis adalah hal biasa dan hanyalah sebuah imajinasi semata yang dituangkan dalam media lukis. Padahal dibalik itu semua melukis memiliki makna tersendiri, melukis tidak hanya menuangkan imajinasi tapi juga bisa menjadi sebuah media pelampiasan dari dalam pikiran manusia yang mencurahkannya.

Dari sini saya perpendapat dan ikut merasakan bahwa melukis bisa menjadi obat atas luka batin atau tekanan mental, dengan melukis kita bisa berekspresi dengan leluasa mencurahkan isi kepala tanpa harus bercerita. Karena tidak semua orang mampu bercerita dengan leluasa ada beberapa faktor tersendiri mengapa seseorang sulit mengungkapan apa yang dirinya rasakan dan disini melukis bisa menjadi solusinya.

Dalam melukis ada pemahaman tersendiri atau arti dari sebuah karya yang dibuat entah itu secara langsung atau terancang. Makna dari setiap garis, bentuk, warna dan unsur unsur lainnya mempunyai emosi perasaan yang bisa dirasakan dan dinikmati. Melukis dapat memberikan ketenangan dan mengasah pikiran agar bisa menuangkan apa yang dirasakan.

Sebab itu menggapa luka batin atau beban pikiran harus dicurahkan agar tidak semakin berlarut dalam kesedihan. Namun sebenarnya bercerita secara langsung kepada pendengar yang baik lebih efektif karena dapat memberikan energi positif, tetapi kembali lagi pada versi masing masing orang dalam menyikapi tekanan pikiran itu sendiri.

Mungkin kalian pernah merasakan mengapa terkadang seorang pelukis sering melamun atau memiliki pemikiran yang berbeda untuk menjalani hidup, saya pernah mendengar cerita dari seorang seniman bahwa rata rata memang seniman sering kali menuangkan kesedihan dalam sebuah karya hal ini dapat memberikan ketenangan dalam jiwa dan rasa bangga atas hasil karya yang memiliki makna tidak biasa.

Memilih media lukis sebagai terapi luka batin atau mental bisa menjadi pilihan alternatif yang menyenangkan, dengan kebebasan dalam berekspresi menuangkan berbagai macam emosi dapat mengurangi dan bisa melampiaskan beban pikiran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun