Mohon tunggu...
Dita WahyuPramesti
Dita WahyuPramesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Citayam Fashion Week, sebagai Tempat Penyimpangan?

6 Agustus 2022   01:28 Diperbarui: 6 Agustus 2022   01:39 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Citayem Fashion Week (CFW) belakang ini sedang viral atau banyak dibicarakan berbagai media sosial. Ini merupakan ruang ekspresi bagi anak-anak muda untuk melakukan kreativitas dalam bidang fashion.

Citayam Fashion Week (CFW) adalah sebuah fashion show yang ditampilkan di atas zebra cross kawasan Sudirman. Fenomena ini bermula dari banyaknya anak-anak muda yang berasal dari Citayam, Bojong gede, Depok berkumpul dikawasan Sudirman dengan style atau gaya berpakaian yang unik.

Fenomena ini mendapatkan nilai positif dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, beliau mengaku tidak masalah dengan anak-anak muda CFW dan menghimbau untuk tetap menjaga kebersihan di kawasan sekitar. Selain itu, Presiden Jokowi juga memberikan dukungan kepada anak-anak muda CFW dalam berkreasi.

Banyak yang mengunjungi Citayem Fashion Week (CFW) dari berbagai kalangan seperti anak muda, orang tua, artis, model, pejabat, hingga turis. Mereka berbondong-bondong datang untuk menyaksikan Citayem Fashion Week. Tapi banyak juga dari mereka yang melakukan fashion show di atas zebra cross.

Namun Citayam Fashion Week (CFW) juga terlihat menimbulkan dampak negatif. Dalam aksi berbusan ditengah jalan tersebut mengganggu pengguna jalan dan juga lalu lintas. Selain itu, belakangan ini Citayem Fashion Week (CFW) tersorot banyaknha penyimpangan yang diperlihatkan di depan publik.

Keramaian Citayem Fashion Week (CFW) dinilai menjadi tempat berkumpulnya perilaku penyimpangan. Banyak yang menampilkan penyimpangan secara terbuka seperti lesbian, gay, biseksual, transgender, atau LGBT. Hak tersebut sudah banyak ditampilkan di depan publik dan media sosial tanpa rasa malu.

Banyak pria kemayu ataupun pria yang menyerupai perempuan di CFW. Berjalan berlenggak-lenggok di atas zebra cross dengan menggunakan Hells dan make up seperti perempuan. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan bibit-bibit LGBT.

Viralnya Citayem Fashion Week (CFW) membuat ruang ekspresi bagi anak muda. Namun hal ini disalah gunakan sehingga menyebabkan siapa saja bisa datang ke Citayem Fashion Week untuk mengekspresikan diri, termasuk juga pria kemayu yang berpenampilan seperti wanita.

Citayem Fashion Week (CFW) yang semula sebagai tempat nongkrong anak-anak muda Citayem. Kini telah dimanfaatkan oleh gerakan kaum LGBT sebagai media promosi. Tentu hal ini bukanlah dampak yang kita inginkan. Terlebih lagi jika dilihat dampak positif Citayem Fashion Week (CFW) ini bisa menimbulkan potensi kreativitas anak muda dalam bidang fashion jika diberi ruang publik dan arahan yang benar.

Saatnya untuk kita menolak penyimpangan yang diperlihatkan. Citayam Fashion Week (CFW) yang bisa membawa dampak positif bagi anak-anak muda harus dibersihkan dari penyimpangan LGBT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun