Mohon tunggu...
Dita Utami
Dita Utami Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga

ibu rumah tangga yang peduli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Idul Fitri: Momentum Raih Kemenangan

21 Mei 2020   17:31 Diperbarui: 21 Mei 2020   17:53 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak dua bulan lalu virus corona melanda negara kita, kita harus melakukan banyak perubahan dan adaptasi karena ini. Banyak sekolah yang meminta para murid untuk belajar dari rumah saja. Juga para pekerja formal yang juga melakukan kewajibannya di rumah dan tidak pergi ke kantor. Disisi lain situasi ini memang agak sulit bagi pekerja informal yang harus mencari nafkah dengan cara keluar rumah.

Karena keberadaan virus ini juga membuat kita bisa memanfaatkan waktu luang di rumah untuk berkumpul dengan keluarga. Ini hal positif dimana kita bisa saling bertemu intens dengan dengan anggota keluarga yang tidak bisa dilakukan sebelumnya.

Kita saat ini juga diharapkan patuh menjaga kebersihan; mulai dari mencuci tangan dengan sabun dan selalu menjaga jarak fisik dengan yang lain, tanpa mengurangi makna kebersamaan itu. Hanya saja cara untuk bertalian dengan orang lain itu berubah, dan kita harus menyesuaikan diri dengan hal itu. Beranjangsana dan bersilaturahmi melalui virtual mungkin menjadi alternatif kita bertalian dengan orang lain.

Perubahan pola hidup karena kehadiran virus ini juga menyebabkan kebersamaan dan kesetiakawanan sosial kita. Para pekerja informasl seperti pedagang kaki lima, para tukang ojek, para pegawai salon, massage, pelaku pariwisata dll, yang menjadi terdampak paling parah akibat virus ini menjadi perhatian banyak orang dan pemerintah. Pemerintah melakukan upaya subsidi kepada para terdampak itu, dengan berbagai keringanan pajak, berbagai iuran dll.

Kesetiakawanan juga sangat terlihat pada masyakarat kita yang dengan spontan memberi bantuan kepada masyarakat lain yang memerlukan. Gerakan saling berbagi ini amat mengharukan dan merupakan momentum perhatian dan kesetiakawanan yang indah sebagai bangsa.

Kehadiran virus ini memang mengajarkan banyak hal bagi bangsa ini mulai dari disiplin diri menjaga lingkungan , saling berbagi hingga kebersamaan mengatasi problem kebangsaan. Satu sisi kehadiran virus ini adalah musibah yang tidak bisa dielakkan oleh banyak orang di sisi lain bisa memperkuat kita sebagai bangsa.

Kebangkitan Nasional dan Idul Fitri yang kita peringati ini juga harus harus menjadi momentum untuk semangat bangkit untuk meraih kemenangan melawan melewati berbagai persoalan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun