Mohon tunggu...
Dita Tri Wahyuni
Dita Tri Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya Dita sebagai mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Pamulang, dengan artikel ini saya ingin mengembangkan kemampuan saya sebagai mahasiswi dalam bidang ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etos Kerja Bisnis Syariah Menangani Korupsi, Suap, dan Manipulasi Data Dalam Transaksi Bisnis Syariah

27 Desember 2024   15:52 Diperbarui: 27 Desember 2024   15:52 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ajaran Islam, seperti kejujuran (shiddiq) dan amanah, memiliki peran yang sangat penting dalam membangun praktik kerja yang etis dalam bisnis yang sesuai dengan syariah. Bagaimana nilai ini memengaruhi etika kerja dalam konteks bisnis syariah?
1. Kejujuran (Shiddiq)
Salah satu prinsip utama etika kerja syariah adalah kejujuran. Setiap Muslim diharapkan untuk bersikap jujur dan transparan dalam setiap transaksi. Kejujuran tidak hanya menekankan integritas dalam menulis, tetapi juga kebenaran dalam berbicara. Dalam praktiknya, prinsip ini ditunjukkan oleh bagaimana bisnis syariah menjalankan operasinya tanpa terlibat dalam penipuan atau manipulasi.
Misalnya, pedagang yang menjual produk halal harus memberikan informasi yang akurat tentang bahan yang digunakan dan tidak menyebutkan cacat produk. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam, yang menyatakan bahwa setiap tindakan harus dilakukan dengan pertimbangan yang baik dan benar.

2. Amanah 

Amanah berarti menjaga kepercayaan yang diberikan kepada kita, baik itu dari rekan kerja, atasan, maupun pelanggan. Dalam konteks bisnis syariah, amanah mencakup tanggung jawab untuk menjalankan tugas dengan baik dan memastikan bahwa semua transaksi dilakukan secara adil dan sesuai dengan prinsip syariah. Dalam sebuah perusahaan keuangan syariah, karyawan yang mengelola dana nasabah harus bertindak dengan amanah, yaitu menginvestasikan dana tersebut pada proyek-proyek yang halal dan bermanfaat bagi masyarakat. Mereka harus memastikan bahwa tidak ada unsur riba atau ketidakpastian (gharar) dalam investasi tersebut. 

3. Membangun Lingkungan Kerja yang Positif 

Nilai-nilai kejujuran dan amanah berkontribusi pada penciptaan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Ketika karyawan merasa bahwa mereka bekerja dalam atmosfer yang jujur dan saling percaya, mereka cenderung lebih termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka.

4. Hubungan antara tanggung jawab sosial dan keuntungan
Dalam bisnis syariah, etos kerja tidak hanya berasal dari kekayaan berwujud tetapi juga dari dampak sosial yang dicapai. Amanah dan kejujuran mendorong perusahaan untuk mempertimbangakan kesejahteraan masyarakat dalam setiap keputusan bisnis.
Misalnya, perusahaan yang menjual makanan halal tidak hanya berfokus pada keuntungan tetapi juga berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan konsumen.

Referensi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun