Mohon tunggu...
Dita K. Syarief
Dita K. Syarief Mohon Tunggu... -

A bombshell with brains. Your next cooking Mommy. Your next TOP financial planner.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

BI Memangkas BI Rate Menjadi 5,75%

9 Februari 2012   09:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:52 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1328778599293426947

BI Rate turun 25 bps menjadi 5,75% hari kamis, 9 Februari 2012! So???… Perasaan BI baru saja kok memangkas BI Rate 75bps dari 6,75% ke rate 6%. Kenapa sekarang diturunkan lagi menjadi 5,75%? Mengapa dan apa pengaruhnya sih?? Pertama-tama, kita review lagi yuk apa itu BI Rate dan apa hubungan BI Rate dengan perekonomian Indonesia. Simpelnya, BI Rate itu adalah suku bunga acuan, guys. Salah satunya adalah suku bunga ACUAN untuk rate bunga simpanan, deposito, maupun rate bunga pinjaman. BI Rate erat kaitannya dengan inflasi dan perekonomian. Kalau inflasi tinggi, maka salah satu kebijakan yang bisa diambil oleh pemerintah adalah dengan menaikkan BI Rate. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan perekonomian dan menekan laju inflasi agar harga-harga tidak melambung naik. Begitu juga ketika inflasi menurun (deflasi), bukanlah sesuatu yang dianggap baik juga karena ini adalah indikator perlambatan ekonomi. The economy is slowing down.. Itulah mengapa pemerintah menurunkan BI Rate sehingga suku bunga bank dan parameter lainnya menurun. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan menjadi stimulus bagi perekonomian karena saat ini, inflasi Indonesia berada di rate 3.65% (YoY), rate ini dinilai masih rendah. Selain itu, memburuknya perekonomian dunia dimulai dari krisis Eropa yang juga berdampak pada perlambatan perekonomian Indonesia dan negara-negara asia lainnya juga menjadi salah satu pertimbangan BI memangkas BI Rate sebanyak 25bps. Banyak respons pro dan kontra di masyarakat terkait dengan kebijakan ini. Salah satu poin krusial dari mereka yang kontra yaitu berhubungan dengan rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Nahh, kalo hubungannya dengan dua poin ini begini: TDL dan BBM yang akan naik harganya akan memacu inflasi, nah kebijakan menurunkan BI Rate seperti saat ini akan menjadi counter-cyclical*… Selain itu juga, banyak yang menilai kebijakan BI sebelumnya yang menurunkan BI Rate menjadi 6% belum efektif terimplementasi. *counter-cyclical: istilah ekonomi dalam pengambilan kebijakan yang berlawanan arah dengan  kecenderungan yang mungkin terjadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun