Sinopsis singkat
Film di buka dengan latar pelabuhan dengan banyak container, kemudian beralih dengan salah satu container dibuka yang teryata berisi banyak manusia yang datang ke USA secara illegal, maybe I’m wrong, tapi dari adegan ini, saya menyimpulkan setting waktunya lampau banget kan yak, karena secara sekarang sudah tidak ada seperti itu di US, karena yang sedang IN pengungsi dengan perahu ke daratan eropa.
Alur berjalan sedikit agak lambat, tapi pas membuat saya penasaran, dengan teka-teki pembunuhan yang terjadi di film ini.
Pemain utama film ini ada pada kakak beradik alice dan ken, bagaimana mereka berjuang di perantauan dan saling menguatkan. Point itu yang saya suka. Bahwa jika kamu ingin mendapatkan sesuatu bekerja keraslah.
Ada beberapa adegan yang banyak di kritisi reviewer luar negeri terkait rasist, ada beberapa yang saya setuju, ada beberapa yang saya ingin berkata “kalau kalian yang bikin film, kan sering juga Asian jadi penjahatnya, sesekali lah ‘bule’ jadi penjahatnya, ya gak?”
Film ini tidak sepenuhnya drama, dikarenakan banyak adegan laga yang terjadi, akan tetapi saya yang sudah berkomitmen tidak membiarkan mata saya melihat adegan kekerasan dengan darah dimana-mana, memutuskan memejamkan mata dan cukup mendengar sahaja, tapi so far melihat secara sekilas, saya cukup amazing dengan gerakan silatnya, keren gak kalah dengan film pemenang Oscar lainnya.
Karakter Justus Sullivan juga tampil apik dengan peran antagonisnya, peran kalem yang merayu itu pas dengan orang yang sedang bingung.
Yang saya agak terganggu adalah dengan jokenya, saya susah tertawa dengan joke yang diberikan, ini mungkin karena beda budaya saja.
Film ini akan tayang perdana di Bioskop pada tanggal 26 November 2015, saya kemarin cukup beruntung bisa nonton duluan, berkat Comic kompasiana #pelukerat pada hari sabtu 21 november 2015 di epicentrum kuningan, seneng juga sempet ketemu dengan Livi Zeng