Mohon tunggu...
dita soehardi
dita soehardi Mohon Tunggu... Programmer - Social Media

A software engineer who love to take a picture and write something

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

FFPI 2015 Mendorong Lahirnya Sineas Muda Indonesia

5 Februari 2016   07:26 Diperbarui: 5 Februari 2016   10:53 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perfilman Indonesia mempunyai sejarah panjangnya, pernah merasakan masa kejayaannya, kemudian surut, beberapa saat yang lalu mencoba kembali bangkit, tapi kalau melihat sekarang, indikasinya akan kembali kedalam sisi gelap kesuraman, sudah jarang kita lihat lonjakan penonton di film lokal.

Ketika perfilman Indonesia berada dalam masa kejayaannya dan kemudian surut saya pribadi belum lahir, akan tetapi saat kebangkitan perfilman kemarin saya sempat merasakan hiporianya.

Berdasarkan pengalaman bisa diambil kesimpulan, kebangkitan perfilman Indonesia selalu digawangi oleh sineas-sineas muda Indonesia, mereka yang idealis dengan mahakaryanya dan penyebab perfilman Indonesia kembali surut biasanya karena kerakusan industry perfilman. Kehancuran perfilman Indonesia ada ditangan-tangan rakus pengejar materi. Seperti yang saya simpulkan diatas, tangan-tangan muda sineas idealislah kunci kejayaan perfilman Indonesia.

Karena alasan diatas, tidak salah rasanya kalau saya sangat bersemangat saat KOMIK yang bekerjasama dengan Kompas TV menyelengarakan “Nonton bareng dan pengumuman pemenang festival film pendek Indonesia 2015” karena saya yakin bahwa beberapa tahun lagi saya akan menjadi saksi lahirnya sineas besar Indonesia melalui ajang ini. karena dari film-film pendek indie inilah bakat-bakat muda ditemukan.

Acara kemarin di gelar galeri Indonesia kaya di lantai 8 Grand Indonesia, tepatnya dekat bioskop blizzmegaplex, saya cukup sering ke bioskop ini akan tetapi selalu kurang sadar ada gedung Galeri Indonesia Kaya ini. padahal gedungya cukup keren, saat masuk anda akan disambut oleh beberapa pasangan berbaju adat Indonesia yang menyambut anda dengan kalimat “Selamat datang” versi bahasa local di Indonesia. terus melangkah kedalam anda akan menemukan beberapa tokoh wayang kulit terpampang, tidak jauh dari akan ada layar lebar yang mengajak pengunjung untuk bermain, dengan mengikuti intruksi yang ada anda bisa tampil dengan foto berbaju daerah. Tak lupa ada layar permainan untuk anda yang ingin belajar membatik. Dan masih banyak permainan seru lainnya. Ruang utama Galeri Indonesia Kaya ini ada di Auditoriumnya. Tempat mirip bioskop dengan space yang lebih kecil ini memberikan ruang untuk siapa saja yang ingin mengunakannya secara free. Sound promising sekali.

Acara yang ditunggu, kami semua duduk tenang karena penasaran, kemudian pembawa acara datang dan menyapa kami semua ada 10 film dengan 2 kategori pelajar dan umum, jadi ada 5 film tiap kategori, yang pertama diputar adalah film kategori umum, berikut review singkat saya

Film kategori Umum

1.      OJo Sok - Sokan

Judul film                    : Ojo Sok-Sokan

Produksi                      : Produksi Sebelas Sinema Pictures

Sutradara                    : Mustafa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun