Mohon tunggu...
Dita Silfiani
Dita Silfiani Mohon Tunggu... Wiraswasta - DITA SILFIANI

MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi indonesia

21 Juni 2021   17:11 Diperbarui: 21 Juni 2021   17:31 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengadaan perumahan merupakan bagian terpenting dalam menunjang kesejahteraan hidup manusia. Naiknya suku bunga berpengaruh terhadap penurunan daya beli masyarakat terhadap produk perumahan. Turunnya daya beli terhadap jumlah unit perumahan baru dapat memperlambat perekonomian dan mendorong ke arah resesi. Sebaliknya, peningkatan pada jumlah unit perumahan baru mengindikasikan tumbuhnya perekonomian.

5. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate).

Dampak lanjutan kenaikan suku bunga yang harus dipertimbangkan adalah lesunya perekonomian yang berdampak terhadap menurunnya kesempatan kerja. Produksi yang menurun juga berdampak terhadap pengurangan jumlah karyawan. Kita ketahui bersama pengangguran terjadi akibat  ketidakseimbangan antara lapangan pekerjaan dan orang yang membutuhkan pekerjaan, sehingga hanya sedikit saja yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Seringkali  kebijakan suku bunga ini dimaksudkan untuk memberikan rangsangan dari bank agar masyarakat mau menanamkan dananya pada bank. Untuk menarik minat, dibuatlah kebijakan menaikkan suku bunga simpanan, sehingga masyarakat akan semakin giat untuk menanamkan dananya pada bank, dikarenakan harapan mereka untuk memperoleh keuntungan.

Hal ini berlaku juga sebaliknya, semakin rendah suku bunga simpanan, maka minat masyarakat (atau investor) dalam menabung akan berkurang sebab masyarakat berpandangan tingkat keuntungan yang akan mereka peroleh di masa yang akan datang dari bunga adalah sangat  kecil. Dengan mengatur naik turunnya suku bunga, Bank Sentral sebagai pihak yang memiliki otoritas harus berhati-hati dan jeli melihat setiap respon yang terjadi akibat kebijakan tersebut.

sumber : tidak ada

mahasiswa UMM : aktif

penulis artikel : dita silfiani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun