Mohon tunggu...
Dita Shahihah
Dita Shahihah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Program Studi Informatika

Mahasiswa Universitas Jember Angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNEJ Membantu Pemberdayaan UMKM Riens Butik di Kelurahan Tegal Besar

22 September 2021   23:05 Diperbarui: 22 September 2021   23:10 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelurahan Tegal Besar Merupakan salah satu Kelurahan yang terdapat di kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Kelurahan ini tepatnya berada di dalam lingkup wilayah Kecamatan Kaliwates dengan Jumlah Penduduk 35.354 jiwa. Pekerjaan masyarakat di Kelurahan Tegal Besar kebanyakan sebagai wirausaha. 

Namun, adanya Pandemi Covid-19 Membuat para wirausaha sepi pelanggan terutama keberlakuan PPKM darurat saat ini membuat para wirausaha mengalami keterpurukan dalam perekonomian karena kebanyakan masyarakat yang bekerja sebagai wirausaha itu merupakan penghasilan utama bagi mereka, jadi akibatnya membuat para wirausaha mencari pekerjaan lain karena memutuskan untuk mengembangkan usahanya.

Adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Back to Village ini, dapat dimanfaat untuk membantu para masyarakat yang bekerja sebagai wirausaha terdampak Covid-19 yang terdapat pada salah satu tematik yang ditawarkan oleh Universitas Jember yaitu pemberdayaan wirausaha terdampak Covid-19. 

Sesuai permasalahan sasaran saya, dapat disimpulkan bahwa sasaran saya yaitu penjahit riens memerlukan bantuan inovasi produk dan pemasaran secara online. Agar konsumennya bisa meluas ke seluruh penjuru Kabupaten Jember bahkan bisa meluas ke Seluruh Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 30 hari dimulai dari minggu pertama yaitu Observasi ke tempat sasaran dan juga melakukan wawancara mengenai permasalahan yang terjadi. 

Pada Minggu kedua difokuskan pada pemasaran melalui sosial media dan marketplace. Sosial media yang digunakan facebook dan instagram, sedangkan marketplace yang digunakan yaitu shopee. 

Kedua platform tersebut dipilih karena di era teknologi seperti sekarang, ketiganya sangat berpengaruh dalam pemasaran oline karena penggunanya sudah mulai meningkat. Pada minggu ketiga menyampaikan ide inovasi produk, agar pada masa pandemi UMKM dapat terus memproduksi dan menghasilkan sebuah produk. 

Pada minggu keempat saya melakukan beberapa pelatihan dari pelatihan bersosial media, pelatihan marketplace, dan juga pelatihan mendesain dengan mudah. Semua ini diperlukan untuk mengedukasi pemilik UMKM agar setelah KKN berakhir, UMKM dapat terus melebarkan usahanya.

Dari seluruh kegiatan yang saya lakukan selama 30 hari ini dapat terlaksana dengan sangat baik dan lancar. 

Pemilik UMKM yang sebelum pelaksanaan KKN ini tidak memiliki inovasi baru dalam pemasaran produk dan tidak paham penggunaan social media serta marketplace, setelah dilaksanakannya kegiatan KKN Back To Village ini menjadi paham dan mengerti bagaimana social media dan marketplace dapat membantu pemasaran produk khususnya dimasa pandemi karena dapat menjangkau konsumen lebih luas. 

Diharapkan setelah pelaksanaan KKN berakhir, pemilik UMKM Riens butik dapat terus membuat inovasi inovasi baru dan terus menggunakan social media atau marketplace untuk melakukan pemasaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun