Mohon tunggu...
Dita Ramadhani
Dita Ramadhani Mohon Tunggu... -

pelajar sma

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kurikulum 2013

19 Oktober 2013   21:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:18 3043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saya adalah pelajar yang baru menginjak jenjang sma juli lalu. Saya bersekolah di salah satu sma ternama di Jakarta Timur.

Bisa dibilang angkatan saya tahun ini itu adalah 'kelinci percobaan' kurikulum 2013. Saya sih jujur,agak tidak suka dengan kurikulum ini. Jadi,kurikulum 2013 itu tujuannya membuat murid aktif dalam belajar,tidak seperti dulu,misal:

Guru menunjukkan buku. Buku itu terbuat dari pohon yang diolah dll. Sedangkan di kurikulum 2013,guru akan menunjukkan buku,dan bukan guru yang menjelaskan,tetapi murid yang mencari,darimana buku dibuat,bagaimana prosesnya,dll. Kira kira seperti itu. Dan kita harus aktif dalam kelas. Bertanya,menjawab.Lalu penjurusan pada saat kelas 10. Saya masuk IPS. Saya sih senang-senang saja masuk IPS,karena saya memang ingin masuk IPS. Tetapi kan,ada murid yang tidak ingin masuk IPS,malah masuk IPS. Padahal,kemampuan dia sangat bagus dalam bidang MIPA.

Yang saya tidak suka pada kurikulum 2013 adalah waktu jam belajarnya.Yang tadinya pelajaran ekonomi seminggu 2x,sekarang digabung menjadi seminggu 1x sehingga pelajaran ekonomi itu ada 4 jam. Lalu,guru geografi saya seringkali tidak masuk. Katanya sih,karena ada pelatihan guru utk kurikulum 2013. Saya bingung,Kurikulum 2013 yang katanya ingin menciptakan generasi muda yang berani berpendapat,lebih aktif,dll,tapi mengapa gurunya diberi pelatihan pada saat belajar efektif? Murid bagaimana mau belajar serius? Murid itu kan anak-anak,bagaimana bisa mereka diberi tugas oleh guru piket dan mereka mengerjakannya? Murid,khusus nya murid SMA,masih mencari jati diri,harus diberi pengarahan agar ke jalan yang lurus. Gurunya malah pelatihan. Masuk masuk,kasih materi,langsung ulangan karena mengejar materi. Kemampuan orang itu berbeda-beda,walaupun saya dari sekolah ternama,bukan berarti saya harus seperti orang yang super-jenius-brilian-cerdas-cermat apalah julukannya.

Buku disekolah saya juga banyak yg kekurangan.Bagaimana sih? Disuruh aktif buku tidak ada. Jadi harus ber dua. Karena tidak enak berdua,akhirnya beli lagi kan. Ini sekolah gratis? Bukunya sih akan datang,tapikan telat. Ribet.

Bagusnya sih ada,seperti yang sudah saya sebutkan diatas,siswa menjadi lebih aktif,berani berpendapat. Tapikan tetap saja,saya ini manusia.

Haha,saya agak bingung dengan menteri pendidikan. Jika tidak siap dengan kurikulum 2013,ya tidak usah. Kalau bisa,dipersiapkan dari 5 tahun yang lalu. Jadinya amburadul begini. Coba sekali-kali bapak MENTERI 'blusukan' ke sekolah sekolah ternama,maupun tidak. Coba bapak bertanya pendapat kepada muridnya,guru,staff,dll. Saya yakin keluhannya lebih banyak daripada saya.

Sekian dari saya,terimakasih sudah mendengar keluhan saya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun