Gelora Bung Karno bisa menampung para penonton Asian Games 2018 kali hingga 76127 kursi. Terimakasih kepada Bapak Pendiri Bangsa, Presiden I, Ir. Soekarno yang membangun awalnya hingga kapasitas 110000, lalu setelah perbaikan hingga demikian kapasitas kursi sekarang. Ya angkanya masih belum sebagus Wembley Stadium (tempat konser QUEEN) yang bisa menampung 90000 kursi.
Angka yang kita miliki masih mengalahkan beberapa stadium di Jepang, ambil misal Tokyo Dome (tempat biasa konser Japanese Rock dan artis Internasional sekaliber Madonna) hingga 55000 kapasitas bahkan masih mengalahkan Nissan Stadium. Pantas saja GBK menempati posisi no. 7 untuk stadion sepakbola terbesar didunia dan no.8 untuk stadium terbesar wilayah Asia.
Pertunjukkan kali ini tidak hanya berhenti dengan hiburan dan pemetasan kerakyatan, bahkan Presiden Jokowi pun turut ambil bagian dalam acara ini. (Pssst, beliau mengalahkan aktor Korea Drama yang mirip adegan diatas moge, hingga dipangil Oppa Jokowi ! )Perayaan akbar terbesar Asian Games 2018 menunjukkan bahwa ini sejatinya jadi pemelajaran untuk negara Asia Tenggara lainnya.Â
Bahkan Vietnam yang seharusnya didapuk menjadi Tuan Rumah pun undur mengingat perhitungan secara finansial tidak mampu membangun stadium setelah pemungutan suara penentuan Tuan Rumah. Pada saat pemilihan yang mengajukan pada mulanya hanya Vietnam dan Surabaya.Â
Ingat lho Surabaya! Kapasitas Stadium Bung Tomo hingga lebih 50000, lalu setelah ditawarkan kembali ke kota Surabaya, tetap fokus untuk Asian Youth Games yang akan digelar 2021. Ini mungkin bisa jadi inspirasi untuk Singapura dalam membangun stadium, ya katakanlah Malaysia bisa membuat perhelatan akbar ini karena mereka punya tempat yang sama daya saingnya dengan Indonesia, meski alasan ketidakikutsertaan pengajuan Tuan Rumah baik Singapura dan Malaysia disampaikan bahwa tidak tertarik dan juga faktor finansial yang begitu besar untuk digelar.Â
Bahkan negara Australia pun tertarik untuk tetap mengikuti di Asian Games semenjak 2017 tetapi dengan penolakan dari Presiden OCA (alasan lebih baik tetap di wilayah Pasifik saja), akan kembali mengajukan keanggotaan di tahun 2020. Untuk beberapa Asia Tenggara negara lain seperti Fiipina, Thailand, Kamboja, Laos mungkin akan bisa mencoba gelar perhelatan akbar seperti Indonesia.
Tenang, bagi yang belum merasakan saksi perhelatan akbar dari stadium GBK dari Asian Games 2018 , akan ada beberapa acara lainnya seperti ASIAN PARA GAMES (2018 -- bulan Oktober), ASIAN WINTER GAMES (2021) dan ASIAN YOUTH GAMES (2025 -- setelah perhelatan di Surabaya 2021). Benar, Indonesia merupakan negara besar. Hanya Indonesia bisa memimpikan lalu mewujudkannya.
Masih menolak Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H