[caption id="attachment_251647" align="aligncenter" width="450" caption="www.sodahead.com"][/caption] Kejadian ini terjadi pada saat aku mengantar Bim ke dokter karena Bim sakit. Kebetulan tempat praktek dokter sore itu pasiennya lumayan banyak sehingga cukup lama kami mengantri di ruang tunggu. Kulihat wajah Bim sangat gelisah selama berada di ruang tunggu. Dia pura-pura melihat jam, mondar-mandir, dan tangannya mengeluarkan keringat dingin. Aku takut setengah mati, berpikir bahwa penyakit yang diderita oleh Bim mungkin saja parah. "Ya Tuhan, apa yang Bim sembunyikan dari aku?" "Apa sih Bim, kok dari tadi bolak-balik terus? Jangan bikin aku panik dong!" Bim sama sekali tidak menjawab. Dia tetap saja terlihat gelisah dan mondar-mandir didepanku. Aku semakin cemas dibuatnya. Tak lama berselang, nama Bim dipanggil untuk diperiksa. Aku ikut masuk untuk menemaninya karena aku penasaran dengan penyakit yang dideritanya. Dokter menyuruh Bim untuk berbaring dan aku duduk di kursi yang ada didepan meja dokter. Dokter segera memeriksa Bim. Sepanjang siang ini, Bim mengalami diare yang mengaharuskan dia terus menerus ke belakang. Setelah Bim selesai diperiksa, dokter meminta Bim untuk tetap berbaring karena dokter akan menyuntiknya dengan obat agar sakitnya segera sembuh. Sementara dokter menyiapkan alat suntik, aku memperhatikan dokter dan membiarkan Bim berbaring. Selesai mempersiapkan suntikan, dokter dan aku segera berbalik ke tempat Bim berbaring. Tapi... Bim menghilang! Kami berdua terkejut. Aku panik! Dokter juga terheran-heran karena baru saja ada tapi kok tiba-tiba hilang begitu saja! Dalam kepanikan aku mencoba menghubungi Bim lewat telepon genggam. Berkali-kali aku telepon, berkali-kali pula Bim tidak menjawab. Aku semakin panik namun aku terus menghubungi Bim sampai akhirnya Bim mengangkat teleponnya. Diseberang sana Bim hanya bilang: "Aku takut jarum suntiiiiik!!!" -- Aku baru tahu kalau ternyata Bim phobia jarum suntik... :D .
