Mohon tunggu...
Dita Aprilia Istiqamah
Dita Aprilia Istiqamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unhan RI

Energy Security

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan Strategis Laksamana Isoroku Yamamoto Sang Arsitek di Balik Serangan Pearl Harbour

12 Mei 2023   08:50 Diperbarui: 10 Juli 2023   12:40 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.wikipedia.org/wiki/Isoroku_Yamamoto#/media/Berkas:Yamamoto-Isoroku.jpg

Dalam pandangan militer, kepemimpinan strategis mengacu pada kemampuan seorang pemimpin untuk merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan operasi militer secara efektif dan efisien dengan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Kepemimpinan strategis dalam pandangan militer juga melibatkan kemampuan untuk mengelola sumber daya militer secara efektif termasuk personel dan peralatan. Seorang pemimpin militer harus mampu memahami kompleksitas situasi yang dihadapi, mempertimbangkan faktor risiko, mengambil keputusan yang cepat dan tepat walaupun dalam situasi yang sulit dan berubah-ubah.

Selain itu, kepemimpinan strategis dalam pandangan militer juga melibatkan kemampuan untuk memotivasi dan memimpin tim. Seorang pemimpin militer harus mampu memotivasi pasukannya, dan memastikan bahwa setiap anggota memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam mencapai tujuan serta memastikan keselamatan dan keberhasilan pasukan dalam setiap misi yang dijalankan. Hal ini penting agar pasukan bekerja secara sinergis dan bergerak sesuai dengan rencana.

Belajar dari kepemimpinan strategis tokoh militer Asia, Jepang memiliki tokoh militer yang membawa Jepang pada kemenangan mendadak awal masa Perang Dunia II di Asia yakni Laksamana Isoroku Yamamoto. Laksamana Isoroku Yamamoto merupakan komandan Angkatan Laut Jepang pada Perang Dunia II. Kepemimpinannya dalam pertempuran menjadi sorotan dari kalangan militer maupun warga Jepang sendiri. Isoroku Yamamoto memiliki kepemimpinan strategis dalam berbagai hal.

Isoroku Yamamoto memiliki analisa yang kuat atas situasi. Dia memiliki kemampuan untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi situasi dan mengembangkan strategi yang sesuai dengan tujuan militer yang ingin dicapai. Contohnya, ketika dia merencanakan serangan Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, Yamamoto mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kekuatan musuh, lokasi dan tata letak pangkalan laut, dan kemampuan Jepang untuk melaksanakan serangan tersebut. Dia memahami bahwa serangan tersebut harus dijalankan dengan cepat dan tepat waktu untuk memaksimalkan keuntungan militer Jepang dan meminimalkan risiko kekalahan.

Selain itu, Isoroku Yamamoto juga sangat terampil dalam memperkirakan kemungkinan tindakan musuh dan membuat rencana cadangan yang memadai. Dia sering mempertimbangkan kemungkinan berbagai skenario dan mempersiapkan strategi yang fleksibel untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan tersebut.

Isoroku Yamamoto juga terkenal dengan pendekatannya yang inovatif dalam pengembangan teknologi militer. Dia percaya bahwa teknologi dan inovasi adalah kunci untuk menang dalam perang modern, dan selalu berusaha untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik untuk Angkatan Laut Jepang. Salah satu inovasinya yang paling terkenal adalah pengembangan pesawat tempur Mitsubishi A6M Zero, yang menjadi pesawat tempur andalan Jepang selama Perang Dunia II.

Isoroku Yamamoto dikenal sebagai seorang pemimpin yang sangat berdedikasi pada tugasnya sebagai komandan militer. Dia selalu berusaha untuk memastikan bahwa tugas-tugas yang diembannya dilaksanakan dengan baik, dan tidak ragu-ragu untuk mengambil risiko atau mempertaruhkan nyawanya sendiri demi keberhasilan misi. Dia pun kehilangan dua jari pada tangan kirinya semasa Perang Rusia -- Jepang di Pertempuran Tsushima tahun 1905.

Kepemimpinan strategis Yamamoto tidak hanya fokus pada taktik dan teknologi. Yamamoto juga dikenal sebagai pemimpin yang selalu memperhatikan kesejahteraan dan kepentingan pasukannya. Dia sering berbicara langsung dengan para bawahannya dan memastikan bahwa mereka memiliki semua yang mereka butuhkan untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik. Yamamoto juga membangun hubungan yang erat dengan para perwira dan awak kapal di bawah komandonya, ia selalu siap mendengarkan masukan dan saran sehingga dikenal sebagai seorang pemimpin yang ramah dan tidak sombong.

Yamamoto mengembangkan strategi dengan mengandalkan teknologi modern seperti kapal induk dan pesawat terbang yang memerlukan sumber daya energi yang cukup besar. Oleh karena itu, Yamamato memperhatikan persediaan sumber daya energi dan memastikan bahwa pasukan Jepang memiliki pasokan energi yang memadai untuk mempertahankan operasi militer mereka.

Kepemimpinan strategis yang dimiliki oleh Isoroku Yamamoto merupakan faktor penting yang membuatnya menjadi salah satu pemimpin militer terbesar dalam sejarah Jepang. Dia mampu mengembangkan strategi dan taktik yang berhasil mengatasi kekuatan musuh dan memimpin operasi militer yang sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun