W.W. Rostow adalah ekonom Amerika Serikat yang dianggap sebagai bapak teori pembangunan dan pertumbuhan. Teorinya mengenai Pertumbuhan Ekonomi sangat mempengaruhi model pembangunan di hampir semua Negara Dunia Ketiga. Pemikirannya sesungguhnya ditujukan untuk membendung pengaruh Sosialismme di seluruh dunia melalui modernisasi. Teori pertumbuhan Rostow dijelaskan secara rinci dalam “skema lima tahap” (five-stage scheme) dari tradisional menunju modern.
Teori modernisasi banyak ditepakan di negara-negara dunia ketiga, salah satunya adalah Indonesia. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Presiden Soeharto sangat jelas menerapkan model pertumbuhan ekonomi Rostow melalui pencanangan Pembangunan Lima Tahun (Pelita).
[www.gurusejarah.com]
1. Pelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974)
Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Pelita I lebih menitikberatkan pada sektor pertanian.
2. Pelita II (1 April 1974 – 31 Maret 1979)
Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja . Pelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikna produksi. Lalu banyak jalan dan jembatan yang di rehabilitasi dan di bangun.
3. Pelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984)
Pelita III lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan. Asas-asas pemerataan di tuangkan dalam berbagai langkah kegiatan pemerataan, seperti pemerataan pembagian kerja, kesempatasn kerja, memperoleh keadilan, pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan perumahan dan lain-lain.
Pada Pelita III ini, masyarakat sedang mencoba menjajaki tahap pra-lepas landas, walaupun belum sepenuhnya berada pada tahap perkembangan tersebut.
4. Pelita IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989)