Serta dengan adanya Industri Ekonomi hijau dapat menurunkan resiko signifikan pada kerusakan lingkungan yang tidak mengesampingkan permasalahan lingkungan, menggunakan pembangunan rendah karbon dan inklusif secara sosial.Â
Dengan pembangunan seperti industri baterai kendaraan listrik, petrokimia, dan industri aluminium merupakan langkah mitigasi menghadapi perbahan iklim. Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan dari pemahaman konflik antara ekonomi dan lingkungan dapat terekonsiliasi dengan baik.
Sumber daya alam merupakan fondasi sebagai modal alam dalam pembangunan. Oleh karenanya mempelajari peran dari fungsi modal alam dalam pengambilan keputusan untuk pembangunan yang berkelanjutan sangatlah penting. Kegagalan dalam memahami peran modal alam akan mengarah pada tidak optimalnya pembangunan ekonomi dan akan menimbulkan biaya sosial dan lingkungan yang merugikan manusia yang menyebabkan kesejahteraan manusia tarafnya akan menurun dan berdampak signifikan juga terhadap lingkungan yang rusak menjadikan pembangunan tidak akan terarah. Itulah mengapa menjadikannya sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi, sumber daya menghadapi tekanan yang berimplikasi pada ketersediaan dan penyediaan barang dan jasa yang dihasilkan.Â
Oleh karenanya, perlu pengelolaan sumber daya alam yang diputuskan untuk memenuhi kebutuhan agar mencapai kesejahteraan dan kemakmuraan generasi yang sekarang tanpa mengirbankan generasi mendatang.
Referensi
Summa. (2020). Pengelolaan Sumber Daya Alam. Makassar: UIN Alauddin.
Idris, A. (2013, November). Pengelolaan Sumber Daya Tidak Pulih Berbasis Ekonomi Sumber Daya. Lentera, 13(4), 10.
Sutiyanti, Juanda, & S, S. S. (2019). Representasi Kerusakan Lingkungan Di Indonesia Dalam Puisi Media Daring Indonesia (Kajian Ekokritik). Diploma Thesis, 5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H