Mohon tunggu...
Dita Violani
Dita Violani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan IPS

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Eksistensi Perkebunan Tebu di Desa Buwek Kabupaten Lumajang

7 Juni 2021   10:56 Diperbarui: 7 Juni 2021   11:38 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Di akses 7 Juni 2021 pukul 08:12) Dokpri

          Lumajang merupakan kota yang terkenal dengan berbagai macam aneka pisang. Di kota ini semua bisa menemukan beragam pisang. Terdapat pisang agung, ambon, marlin dan yang lainnya. Selain pisang, kota ini juga terkenal dengan berbagai perkebunan tebu. Salah satunya di Desa Buwek tepatnya di Kecamatan Randuagung. Di desa ini eksistensi perkebunan tebu masih sangat diminati oleh masyarakatnya. Tebu menjadi primadona dan komoditi yang menjadi sumber pendapatan masyarakat sekitar. Selain itu tebu merupakan tanaman yang hanya tumbuh di daerah beriklim tropis.

          Berbicara masalah  perekonomian memang menjadi momok setiap harinya. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti sekarang. Masyarakat banyak yang di PHK, menganggur bahkan tidak mendapatkan penghasilan sedikitpun. Akan tetapi bagi masyarakat di Desa Buwek masih memiliki cadangan penghasilan yakni dari pendapatan hasil perkebunan tebu. Bisa dibilang bukan sebagai pendapatan sampingan, akan tetapi memang menjadi sumber pendapatan setiap tahunnya. Walaupun dari mereka tidak semuanya memiliki perkebunan tebu tersebut.

(Foto tebu milik Bapak Baihakki di Desa Buwek | Gambar diambil di lokasi pada 4 Juni 2021 pukul 09:22) Dokpri
(Foto tebu milik Bapak Baihakki di Desa Buwek | Gambar diambil di lokasi pada 4 Juni 2021 pukul 09:22) Dokpri
           Tanaman tebu menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat desa Buwek. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya petani tebu dan setiap lahan milik masyarakat mayoritas di tanami tebu. Di tengah pandemi covid-19 ini harga tebu tetaplah sama, tidak mengalami penurunan. Hanya saja, yang menjadi penyebab harga tebu turun adalah kualitas tebu yang kurang bagus disebabkan pupuk yang digunakan. Selain itu tergantung luas lahan yang ditanami tebu. Apabila lahan yang dimiliki luasnya sekitar 1 hektar, maka pendapatannya pun akan tinggi. Dalam memanen tebu biasanya dilakukan hanya satu kali dalam satu tahun. Jadi penghasilan yang didapat hanya dalam jangka waktu tersebut. Akan tetapi penghasilan yang didapat cukup tinggi, berkisar 8-15 juta/tahun.

            Pak Baihakki merupakan salah satu petani tebu di desa Buwek yang tidak pernah mengganti lahan tebunya dengan tanaman lain. Alasan beliau adalah karena tebu memberikan pendapatan cukup besar dan menguntungkan bagi para petani tebu setiap tahunnya. Jadi, bagi masyarakat Buwek eksistensi perkebunan tebu masih tetap bertahan dan belum tergantikan dengan tanaman lain. Pak Baihakki juga membagikan bagaimana cara menanam tebu dari awal sekaligus cara merawat tanaman ini sehingga menghasilkan tebu yang berkualitas baik dan memiliki daya jual yang tinggi.

Berikut cara/ tahapan dalam menanam tebu, antara lain:

  • Pemilihan bibit tebu yang berkulitas bagus dan unggul.

(Di akses 7 Juni 2021 pukul 08:12) Dokpri
(Di akses 7 Juni 2021 pukul 08:12) Dokpri
  • Persiapan lahan tanam yang akan ditanami tebu. Bisa dilakukan dengan cara pembajakan seperti yang dilakukan oleh Pak Baihakki. Cara pembajakan dilakukan untuk menggemburkan tanah yang kering dengan menggunakan traktor. Setelah itu membuat cekungan sekitar 20 cm untuk ditanami bibit tebu.

( Di akses 7 Juni 2021 pukul 08:11) Petani melakukan penanaman tebu. Dokpri
( Di akses 7 Juni 2021 pukul 08:11) Petani melakukan penanaman tebu. Dokpri
Berikut cara merawat tebu, antara lain:
  • Pemupukan. Setelah tebu tumbuh sekitar jangka waktu 3 bulan bisa dilakukan pemupukan. Pupuk yang dipakai bisa menggunakan pupuk ZA, Poska, dan yang lainnya.
  • Pemberian pupuk dilakukan secara bertahap. Pupuk pertama dilakukan sekaligus tanah di cangkul setelah tebu tumbuh agak meninggi.

(Di akses 7 juni 2021 pukul 08:52) Dokpri
(Di akses 7 juni 2021 pukul 08:52) Dokpri
  • Dua bulan kemudian, dilakukan pemberian pupuk lagi. Setelah itu kulit tebu dan daunnya dikelupas dan diberi pupuk kembali.

(Gambar diambil di lokasi pada 6 Juni 2021 pukul 15:24) Kulit dan daun tebu di kelupas. Dokpri
(Gambar diambil di lokasi pada 6 Juni 2021 pukul 15:24) Kulit dan daun tebu di kelupas. Dokpri
  • Penyemprotan. Dilakukan untuk menghempaskan rumput-rumput yang lebat dan sudah tinggi agar tidak merusak tebu. Penyemprotan menggunakan alat dan obat khusus untuk membasmi rumput.

          Tebu merupakan bahan dasar dalam pembuatan gula pasir. Tebu sendiri memiliki sejuta manfaat bagi manusia dan hewan. Semua bagian dari tebu, mulai dari batang sampai daun bisa dimanfaatkan. Selain batang tebu diolah menjadi gula pasir, juga dapat diolah menjadi manisan tradisonal yang disukai anak-anak yaitu gulali. Untuk daunnya banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai makanan hewan ternak mereka yaitu sapi.

          Penghasilan pertahun bagi petani tebu berkisar 8-15 juta dalam satu lahan tebu saja. Namun, penghasilan tersebut tergantung dari luas lahan dan kualitas tebu. Menurut penuturan Bapak Baihakki, satu hektar lahan tebu bisa mendapatkan penghasilan sekitar 40 juta. Hal ini sendiri yang membuat para petani tebu di Desa Buwek tidak ingin mengganti lahan tebunya dengan tanaman lain. Selain karena tebu merupakan tanaman turun-temurun dari para leluhurnya, tebu juga memberikan penghasilan yang menjanjikan, sehingga rakyat makmur dan sejahtera. Mengenai kerugian dalam menjadi petani tebu pasti ada. Seperti penuturan Bapak Baihakki bahwa menanam tebu tidaklah selalu mulus. Bisa saja tebu yang ditanam tidak bagus dan penghasilan yang diterima pun akan menurun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun