B. Hak dan Kewajiban Franchise (Waralaba)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 35 Tahun 2024 Tentang Waralaba, pemberi waralaba dan penerima waralaba memiliki hak dan kewajiban diantaranya sebagai berikut:
- Hak dan kewajiban pemberi waralaba sebagai berikut:
- Hak untuk menerima imbalan dari penerima waralaba.
- Kewajiban untuk memberikan dukungan yang berkesinambungan kepada penerima waralaba.
- Hak dan kewajiban penerima waralaba sebagai berikut:
- Hak untuk menggunakan kekayaan intelektual yang dimiliki pemberi waralaba.
- Kewajiban untuk menjaga kode etik/kerahasiaan kekayaan intelektual yang dimiliki pemberi waralaba.
C. Analisis SWOT Dalam Usaha Franchise (Waralaba)
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) merupakan alat yang penting dalam mengembangkan usaha franchise (waralaba).
- Kekuatan (strengths), model bisnis waralaba memiliki merek yang kuat di pasar, yang dapat menarik franchise baru. Selain itu, kekuatan utama franchisor adalah dukungan operasional dan pelatihan, yang membantu franchise memulai dan menjalankan bisnis dengan lebih baik.
- Kelemahan (weaknesses), yang harus diperhatikan saat mengembangkan bisnis waralaba franchise bergantung pada keputusan dan strategi franchisor. Kadang-kadang, inovasi dan pertumbuhan franchise dapat terhambat oleh manajemen yang tidak kreatif dan fleksibel. Selain itu, biaya awal yang tinggi dan biaya royalty berkala juga bisa menjadi hambatan bagi calon franchise yang memiliki modal terbatas.
- Peluang (opportunities), mengembangkan bisnis franchise, terdapat banyak peluang untuk ekspansi, baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang, franchise memiliki peluang untuk menjangkau pasar baru dan memperluas wilayah geografisnya. Selain itu, mengubah tren dan preferensi pelanggan baru juga merupakan peluang penting untuk meningkatkan daya saing franchise di pasar.
- Ancaman (threats), yang harus diperhatikan saat membangun bisnis franchise. Persaingan yang semakin ketat dari pemain baru di pasar atau dari model bisnis alternatif seperti bisnis online adalah salah satunya. Persaingan yang ketat dapat mengurangi pangsa pasar dan menghalangi pertumbuhan franchise. Selain itu, perubahan dalam undang-undang dan kebijakan pemerintah, seperti aturan tenaga kerja baru, perpajakan, atau standar keselamatan makanan dapat mempengaruhi operasional waralaba.
Franchisor dapat menggunakan analisis SWOT ini untuk membuat strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis waralaba mereka. Strategi ini mencakup meningkatkan kekuatan dan kelemahan yang ada, memanfaatkan peluang yang ada, dan mengurangi ancaman yang mungkin muncul. Untuk memperoleh keunggulan kompetitif di pasar, pengembangan bisnis waralaba dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan menggunakan pendekatan strategis dan holistik.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Franchise (Waralaba)
Untuk memahami keberhasilan waralaba sebagai model bisnis, penting untuk mengidentifikasi komponen yang memengaruhi keberhasilan waralaba tersebut. Pertama-tama, keberhasilan waralaba sangat dipengaruhi oleh konsep bisnis franchisor dan kualitas mereknya. Sementara ide bisnis yang unik dan menarik akan membedakan waralaba tersebut dari pesaingnya, merek yang sudah dikenal dan memiliki reputasi yang baik akan lebih mudah diterima oleh pasar. Selain itu, dukungan dan petunjuk yang diberikan franchisor kepada franchise juga sangat penting untuk keberhasilan waralaba. Franchise dapat memperoleh hasil yang lebih baik saat memulai dan mengelola bisnis mereka berkat dukungan pemasaran yang kuat, panduan operasional yang jelas, dan pelatihan yang menyeluruh. Dukungan ini sangat penting untuk menjaga standar layanan dan merek tetap sama di seluruh jaringan waralaba.
Faktor internal seperti manajemen yang efektif dan layanan berkualitas tinggi juga memainkan peran penting dalam kesuksesan waralaba. Manajemen yang baik akan membantu franchise mengelola sumber daya mereka dengan efisien, sementara layanan berkualitas tinggi akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun loyalitas terhadap merek. Di sisi lain, faktor eksternal seperti kondisi pasar, persaingan, dan regulasi juga dapat mempengaruhi keberhasilan waralaba. Pemahaman yang baik tentang pasar lokal, kebutuhan pelanggan, dan tren industri merupakan hal yang penting bagi franchise dalam mengadaptasi strategi mereka sesuai dengan lingkungan bisnis yang berubah-ubah.
Inovasi adalah kunci untuk mempertahankan daya saing waralaba. Jika franchisor mampu mengembangkan produk, layanan, atau proses bisnis mereka dengan cara yang inovatif, mereka akan dapat menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama. Untuk tetap relevan di pasar yang terus berubah dan berubah, waralaba dapat melakukan hal-hal baru. Aspek keuangan juga tidak bisa diabaikan dalam menentukan keberhasilan waralaba. Untuk menjaga bisnis bertahan, waralaba harus memiliki modal yang cukup untuk memulai dan mengelola serta kemampuan untuk mengelola arus kas dengan bijak.
Terakhir, komunikasi yang efektif antara franchise dan franchisor juga sangat penting untuk keberhasilan waralaba. Ketika kedua belah pihak bekerja sama dan saling memahami, akan lebih mudah untuk mengatasi masalah dan memaksimalkan peluang untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Franchise dan franchisor dapat meningkatkan peluang keberhasilan waralaba mereka dengan memperhatikan semua elemen ini. Dengan pemahaman yang mendalam tentang dinamika bisnis waralaba dan kesediaan untuk beradaptasi dengan perubahan, waralaba dapat menjadi model bisnis yang sukses dan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.
E. Franchise (waralaba) sebagai model bisnis wirausaha
Bisnis waralaba telah menjadi pilihan yang menarik bagi banyak orang yang ingin memulai bisnis. Dalam model bisnis ini, seorang pemilik merek atau perusahaan, yang disebut franchisor, memberikan hak kepada individu atau perusahaan lain, yang disebut franchisee, untuk menjalankan bisnis mereka di bawah sistem dan merek yang sudah mapan. Franchisee mendapatkan akses ke merek yang sudah dikenal dan dukungan dari franchisor, sementara franchisor dapat memperluas bisnis mereka tanpa harus mengambil semua risiko.
Salah satu keunggulan utama dari model bisnis waralaba adalah bahwa franchisor membantu franchisee dengan berbagai hal, seperti pelatihan, petunjuk operasional, dan strategi pemasaran yang efektif. Dengan dukungan ini, wirausaha dapat belajar dari pengalaman franchisor dan mengurangi kemungkinan kegagalan. Dalam model bisnis waralaba, fleksibilitas sangat penting. Meskipun franchisee diharapkan untuk mematuhi peraturan dan aturan franchisor, mereka tetap dapat mengatur bisnis mereka sesuai dengan persyaratan lokal dan kondisi pasar. Bisnis dapat terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan dengan cara ini.
Biaya awal yang diperlukan untuk memulai bisnis waralaba dapat bervariasi tergantung pada merek dan industri tertentu, tetapi bagi banyak wirausaha, biaya awal tersebut sebanding dengan keuntungan yang akan mereka peroleh dalam jangka panjang. Selain itu, investasi ini memberi akses ke sumber daya yang sulit diperoleh jika memulai bisnis dari nol, seperti dukungan pemasaran dan operasional yang sudah teruji.
Salah satu keunggulan besar dari model bisnis waralaba adalah memanfaatkan kekuatan merek yang sudah dikenal di pasar. Para franchisee dapat mempercepat pertumbuhan bisnis mereka dengan menggunakan merek yang sudah mapan. Hal ini juga membantu mengurangi jumlah waktu dan energi yang diperlukan untuk membangun merek sejak awal.
Selain itu, waralaba memberikan kesempatan untuk pertumbuhan bisnis yang cepat. Dengan memanfaatkan model bisnis waralaba, para wirausaha dapat membuka beberapa lokasi atau cabang dengan lebih efisien karena mereka memiliki akses ke sistem yang sudah terbukti dan dukungan dari franchisor. Ini memungkinkan ekspansi lebih cepat dari pada memulai bisnis dari nol. Meskipun ada banyak keuntungan dari bisnis waralaba, ada juga tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya bergantung pada keberhasilan franchisor dan konsistensi merek. Jika franchisor mengalami masalah atau reputasi mereknya terganggu, hal ini dapat berdampak negatif pada bisnis franchisee. Oleh karena itu, wirausaha harus melakukan penelitian mendalam sebelum bergabung dengan suatu waralaba.
Bisnis waralaba menawarkan banyak peluang sukses bagi pengusaha. Bagi mereka yang ingin memulai bisnis mereka sendiri, model bisnis waralaba dapat menjadi pilihan yang menjanjikan karena dukungan franchisor, akses ke merek yang sudah dikenal, dan peluang pertumbuhan bisnis yang cepat. Namun, untuk berhasil dalam waralaba, seperti halnya dengan semua jenis bisnis, keberhasilan dalam waralaba juga memerlukan dedikasi, kerja keras, dan pengetahuan yang baik tentang industri dan pasar yang dituju.
Kesimpulan
Franchise (waralaba) memiliki prospek yang baik di masa depan dan dapat membantu perkembangan industri karena kehidupan kita akan menjadi digital di masa depan. Perkembangan seperti ini franchise dapat mengikutinya di tambah tersebarnya cabang membuat bisnis ini dapat memiliki banyak keuntungan. Dengan mengandalkan merek yang sudah laku dan di kenal oleh hal layak ramai membuat bisnis ini memiliki keuntungan yang menggiurkan untuk orang-orang yang ingin memulai bisnis tapi tidak terlalu ingin mengeluarkan effort lebih dan tidak ingin mengambil resiko yang besar. Namun, untuk mencapai keberhasilan, bisnis franchise harus melakukan analisis SWOT, yang mencakup kekuatan merek, dukungan franchisor, peluang untuk berkembang, dan ancaman persaingan dan perubahan aturan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H