Mohon tunggu...
Dita ginata
Dita ginata Mohon Tunggu... Psikolog - Pelajar

Tersenyum lah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Covid-19 Bermutasi, B117 Jangan Ikutan ya!

10 Maret 2021   15:14 Diperbarui: 10 Maret 2021   15:24 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tepat satu tahun COVID-19 ada di tengah-tengah aktivitas kita dan masih hangat menjadi perbincangan oleh masyarakat Indonesia sejak awal pertama kali datangnya ke Indonesia hingga saat ini.

Terlebih adanya berita terkait virus corona varian baru yang membuat perbincangan Covid-19 ini semakin hangat untuk menjadi buah bibir masyarakat Indonesia.

Covid atau  Coronavirus Disease datang kembali ke Indonesia dengan varian baru yang bernama virus corona B117. Virus corona varian B117 merupakan varian baru corona  yang datang dari Inggris yang diperkirakan dapat menyebar lebih cepat sekitar 70 persen. Perkiraan itu muncul berdasarkan fakta yang menyatakan bahwa saat itu ada 60 persen warga Indonesia yang terinfeksi COVID-19 terinfeksi juga oleh virus corona B117.

Virus ini terjadi karena mutasi yang disebabkan oleh virus COVID-19.
Para peneliti telah mengidentifikasi ada 8 mutasi pada corona B117 yang mengubah protein S (spike protein) virus corona. Protein S ini adalah bagian virus yang menempel dan dapat menularkan penyakit ke dalam sel manusia.

Berita tentang virus corona varian B117 ini membuat masyarakat menjadi lebih khawatir dalam menjalankan aktivitasnya karena penyebarannya yang terbilang cepat dan lebih berbahaya.

Meski penyebaran dari virus corona jenis ini terbilang lebih cepat dalam penyebarannya,varian ini tidak menyebabkan kondisi penyakit menjadi lebih parah dibandingkan dengan virus sebelum bermutasi.

Namun tetap saja perlu kita perhatikan karena meskipun begitu virus varian baru ini tetap berbahaya dengan penyebarannya yang cepat.

Virus corona B117 yang menjadi buah bibir di masyarakat Indonesia maupun mancanegara membuat tantangan baru bagi para peneliti dan pemerintah dalam mengahadapinya.

Bagaimana tidak,penyebarannya yang luas membuat pasien akan Covid semakin meningkat sehingga perlu di tangani lagi dan diperhatikan.

Seorang analistis yang mengamati di Inggris  
dan sebagian Eropa menunjukan bahwa pasien Covid-19 yang didiagnosis terpapar virus varian baru cenderung akan menunjukan tanda infeksi yang kurang khas. Namun, ada juga yang terinfeksi dengan menimbulkan gejala umum yang dialaminya selama 2-14 hari.

Dengan demikian, kita harus tetap mencegahnya dengan mentaati protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah seperti 5M (Memakai masker,Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,Menjaga jarak,Menjauhi kerumunan,Membatasi mobilisasi dan Interaksi). Pemilihan kain masker pun harus diperhatikan seperti, memakai masker 2 lapis dengan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun