Mohon tunggu...
Dita Megasari
Dita Megasari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Inovasi Pengendalian Hama Penyakit yang Menyerang Kopi Arabica Lereng Arjuno

10 November 2022   17:24 Diperbarui: 12 November 2022   15:30 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengamatan hama penyakit kopi/dok.pri

PASURUAN - Gunung Arjuna di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan merupakan kawasan pegunungan yang dimanfaatkan sebagai kawasan hutan lindung dan juga hutan produksi. Salah satu kelompok tani yang memanfaatkan lahan lereng Gunung Arjuna adalah Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi. Komoditas yang dibudidayakan adalah Kopi varietas Arabica dan Robusta. 

Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi menanam kopi di area lahan seluas 34 ha. Kopi ditanam secara organik, sehingga sama sekali tidak menggunakan input kimiawi dalam proses budidayanya. Lokasi lereng yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanaman kopi jauh dari pemukiman penduduk dengan medan yang berat nyatanya tidak menjadi kendala bagi petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi untuk tetap membudidayakan kopi. 

Petani kopi tersebut setiap hari rela menempuh jarak berkilo-kilo meter dengan hanya mengandalkan kedua kakinya untuk mencapai lahan atau berbekal motor tua. Tim dosen yang tergabung dalam tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur membutuhkan waktu sekitar 30 menit menggunakan mobil 4WD dengan menembus udara dingin dan melewati jalan terjal berbatu untuk mencapai lokasi lahan. 

Hal ini menjadi tantangan tersendiri dan patut diapresiasi karena petani kopi organik ini setiap hari tetap semangat menempuh medan yang cukup menantang guna menghasilkan biji kopi terbaik dari lereng Gunung Arjuna.

Permasalahan utama pada perkebunan kopi rakyat, yaitu rendahnya produktivitas. Rendahnya produktivitas kopi antara lain disebabkan oleh serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Serangan OPT dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis baik kualitas maupun kuantitas. Serangan OPT tidak hanya pada tanaman dewasa di lapang tetapi juga di pembibitan, kebun entres, dan penyimpanan. Serangan OPT merupakan hal yang wajar dialami petani, namun serangan yang cukup tinggi dan mencapai ambang ekonomi maka petani dapat mengalami kerugian hasil yang cukup besar.

Selama kegiatan diskusi petani menjelaskan bahwa tanaman kopi organik yang ditanam sering terserang hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) dan penyakit karat daun yang disebabkan oleh cendawan Hemileia vastatrix. Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi telah mendapatkan sertifikat organik sehingga tidak dapat melakukan pengendalian OPT secara kimiawi.

Pengendalian OPT dapat dilakukan secara preventif dan represif. Tindakan pengendalian preventif dilaksanakan sebelum tanaman terserang hama penyakit, sehingga dapat dikatakan sebagai tindakan pencegahan, melalui kegiatan persiapan benih, persiapan lahan, hingga penanaman. Sementara tindakan represif dilaksanakan saat telah terjadi serangan hama penyakit tanaman. Pengendalian hama penggerek buah kopi dapat dilaksanakan secara mekanis dengan menggunakan trap (perangkap) atau pengendalian secara biologis dengan menggunakan agens pengendali hayati (APH) cendawan Beauveria bassiana dan musuh alami hama. 

Cendawan Beauveria bassiana juga dapat digunakan untuk menekan serangan penyakit karat daun. Pembuatan pestisida nabati juga dapat menjadi solusi yang dapat diterapkan oleh Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi, karena bahan pestisida nabati mudah diperoleh serta pembuatan pestisida nabati juga cukup mudah dilakukan.

Pengamatan hama penyakit kopi/dok.pri
Pengamatan hama penyakit kopi/dok.pri

Dita Megasari, S.P., M.Si. selaku salah satu tim dosen Pengabdian Kepada Masyarakat menjelaskan bahwa kegiatan penyuluhan dan diskusi ini dilakukan untuk membantu Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi dalam mengatasi permasalahan serangan hama penyakit tanaman kopi. "Kami membebaskan petani untuk berkonsultasi terkait kendala yang dialami dalam budidaya kopi secara organik. Bersama dengan petani kami bersama-sama memikirkan solusi pengendalian OPT yang tepat untuk diterapkan petani, sehingga produktivitas kopi yang ditanam secara organik dapat lebih tinggi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun