PASURUAN - Tim Dosen Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di petani mangga Kelompok Tani Makmur Sejati. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tema Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah "Keberlanjutan Produksi Mutu Buah Mangga dan Pengembangan Agrowisata". Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang dosen, 3 orang mahasiswa, dan 12 petani.
Kelompok Tani Makmur Sejati memiliki lahan yang dikelola dalam bentuk kebun mangga organik dan kampung wisata. Hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan karena dapat berwisata dengan menikmati fasilitas di kampung wisata dan panen buah mangga secara langsung di pohon. Jenis mangga yang dibudidayakan oleh kelompok tani ini yaitu varietas Gadung Klonal 21 atau yang terkenal dengan sebutan Mangga Alpukat dan saat ini sedang diproses berganti nama menjadi Mangga Putar. Mangga Putar ini nantinya akan menjadi nama khas mangga yang dihasilkan langsung oleh Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah memperkenalkan lebah Trigona sp. sebagai lebah penyerbuk yang diharapkan bisa meningkatkan produktivitas hasil buah mangga. Pertanian dalam aspek budidaya dan peningkatan produksi membutuhkan peran pembantu penyerbukan atau agens polinasi. Peran ini selama ini kerap diabaikan, padahal tahap penyerbukan memiliki pengaruh yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas produksi buah mangga. Kualitas buah dipengaruhi oleh banyaknya polen (serbuk sari) yang menutupi kepala putik, sehingga dapat dikatakan bahwa penyerbukan sangat mempengaruhi kualitas dari buah mangga.Â
Lebah Trigona sp. termasuk lebah tanpa sengat yang biasa dikenal masyarakat dengan sebutan lebah klanceng. Â Lebah Trigona sp. merupakan salah satu organisme yang dapat membantu proses penyerbukan tanaman. Trigona sp. merupakan jenis lebah dengan bentuk tubuh yang relatif kecil dibanding lebah jenis lain. Hidup di daerah tropis dan sub tropis. Trigona sp. menghasilkan madu, propolis, dan bee bread, hanya saja, produksi madu lebah ini tidak sebanyak lebah madu hutan lainnya, namun menghasilkan propolis yang melimpah di banding dengan lebah lainnya. Beberapa jenis tanaman yang mengandung getah, seperti mangga, nangka, dan sukun bisa digunakan untuk pakan lebah trigona. Tanaman lain yang menghasilkan nektar dan sudah ditanam di area kebun mangga, seperti hujan emas, kenikir, bunga kertas, dan krokot bisa menjadi alternatif sumber pakan yang juga bisa dimanfaatkan sebagai tanaman refugia.
Pengenalan lebah Trigona sp. diawali dengan penjelasan singkat dari tim dosen terkait bio-ekologinya. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung metode perbanyakan dalam budidaya lebah Trigona sp. yang nantinya dapat dilakukan kembali oleh petani yang tergabung di Kelompok Tani Makmur Sejati. Perbanyakan lebah Trigona sp. cukup mudah dilaksanakan serta bahan yang digunakan juga mudah dijumpai. Petani hanya memerlukan batang bambu sebagai tempat perbanyakan koloni lebah. Batang-batang bambu tersebut kemudian hanya perlu digantungkan pada pohon mangga.Â
Petani juga diberikan beberapa koloni lebah untuk dibudidayakan lebih lanjut. Harapannya ke depan lebah ini bisa dibudidayakan dan dimanfaatkan oleh petani mangga di Kelompok Tani Makmur Sejati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Petani dapat memperoleh produk turunan seperti propolis dan madu yang dihasilkan oleh Trigona sp. yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan saat menunggu panen buah mangga dan dapat menjadi penambah daya tarik baru untuk pengembangan agrowisata sebagai produk luaran selain buah mangga putar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H