[caption id="attachment_314562" align="alignnone" width="581" caption="Poster Sepeda Ontel - Media Iklan Terbaru"][/caption]
Edisi berbagi cerita sepulang suami kerja adalah hal yang selalu menjadikan hari kami menjadi riuh oleh berbagai topik diskusi. Begitu juga selepas Maghrib tadi malam, sambil meneguk secangkir teh hangat, ia menghampiri seraya membuka layar handphonenya untuk memperlihatkan sesuatu.
“Lihat nih Bu…. Ini produk iklan terbaru yang aku tahu. Poster berjalan, yang dikaitkan ke sepeda. Ini ‘standing’ yang membuat bengkel temenku. Kreatif!”
Sebuah gambar kerja berupa sepeda yang dihubungkan dengan sejenis rangka besi yang membentuk papan sebagai dudukan poster, dan diberi roda kecil di belakangnya menjadi topik menarik kali ini.
“Hehehe… Ini namanya inovasi tiada henti. Mungkin dia berpikir kan orang bosan lihat papan reklame pinggir jalan sampai-sampai enggan membacanya. Jadi dia bikin ‘mobile’. Mungkin juga sales yang mengendarai sepeda nantinya bakalan dilatih menjelaskan produk sekalian itu ya.. Tapi keliling-keliling pake sepeda apa ga capek banget ya?” saya berkomentar.
“Iya capek relatif lah… Kan sepedanya juga santai. Yang jelas ini bisa melalui jalan-jalan kecil. Terus ini bisa dilipat besi penyangga-nya, poster dilipat dan dimasukkan ke kantong. Jadi portable lah…”
“Tapi bagaimana bisa menjamin orang yang ditugaskan berkeliling itu memang mengerjakan sesuai tugas yang diberikan. Bisa aja kan dia ga ke daerah yang ditentukan. Atau dia melipat posternya karena malu atau apa?” saya mulai berpikir terhadap kontrol kinerja si pengendara sepeda.
“Nah, jadi mereka dibekali handphone berkamera. Dan dipantau jam sekian di titik mana, diminta mengirim gambar di lokasi mana mereka saat itu. Ya kalau perkara ada celah kekurangan sih mestinya ada. Cuma idenya ini lho yang lucu. Terus mereka sekarang ini mereka sudah menyiapkan 50pcs sepeda untuk awal uji coba iklan berjalan ini. Kabarnya akan dioperasikan di daerah Pondokgede”
Iklan berjalan yang dibawa keliling sepeda itu memang belum terukur seberapa efektifitasnya sebagai media promosi. Namun setidaknya, inilah bentuk-bentuk kreatifitas dan inovasi tiada henti manusia. Dimana pastilah tumbuh dari para pemikir yang terus giat membangun harapan, lalu menuangkannya dalam tindakan nyata. Saya sangat yakin, jika hari ini mereka gagal, pasti ada pintu kesempatan lain yang lebih cemerlang yang kan menghampiri. Dan hanya dengan mencoba, kita akan tahu jalan yang lebih baik dari yang sebelumnya terpikir oleh kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H