Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Media Iklan Terbaru - Poster Sepeda Ontel

1 Maret 2014   16:04 Diperbarui: 4 April 2017   16:21 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1393639179595678207

[caption id="attachment_314562" align="alignnone" width="581" caption="Poster Sepeda Ontel - Media Iklan Terbaru"][/caption]

Edisi berbagi cerita sepulang suami kerja adalah hal yang selalu menjadikan hari kami menjadi riuh oleh berbagai topik diskusi. Begitu juga selepas Maghrib tadi malam, sambil meneguk secangkir teh hangat, ia menghampiri seraya membuka layar handphonenya untuk memperlihatkan sesuatu.

“Lihat nih Bu…. Ini produk iklan terbaru yang aku tahu. Poster berjalan, yang dikaitkan ke sepeda.  Ini  ‘standing’ yang membuat bengkel temenku. Kreatif!”

Sebuah gambar kerja berupa sepeda yang dihubungkan dengan sejenis rangka besi yang membentuk papan sebagai dudukan poster, dan diberi roda kecil di belakangnya menjadi topik menarik kali ini.

“Hehehe… Ini namanya inovasi tiada henti. Mungkin dia berpikir kan orang bosan lihat papan reklame pinggir jalan sampai-sampai enggan membacanya. Jadi dia bikin ‘mobile’. Mungkin juga sales yang mengendarai sepeda nantinya bakalan dilatih menjelaskan produk sekalian itu ya.. Tapi keliling-keliling pake sepeda apa ga capek banget ya?” saya berkomentar.

“Iya capek relatif lah… Kan sepedanya juga santai. Yang jelas ini bisa melalui jalan-jalan kecil. Terus ini bisa dilipat besi penyangga-nya, poster dilipat dan dimasukkan ke kantong. Jadi portable lah…”

“Tapi bagaimana bisa menjamin orang yang ditugaskan berkeliling itu memang mengerjakan sesuai tugas yang diberikan. Bisa aja kan dia ga ke daerah yang ditentukan. Atau dia melipat posternya karena malu atau apa?” saya mulai berpikir terhadap kontrol kinerja si pengendara sepeda.

“Nah, jadi mereka dibekali handphone berkamera. Dan dipantau jam sekian di titik mana, diminta mengirim gambar di lokasi mana mereka saat itu. Ya kalau perkara ada celah kekurangan sih mestinya ada. Cuma idenya ini lho yang lucu. Terus mereka sekarang ini mereka sudah menyiapkan 50pcs sepeda untuk awal uji coba iklan berjalan ini. Kabarnya akan dioperasikan di daerah Pondokgede”

Iklan berjalan yang dibawa keliling sepeda itu memang belum terukur seberapa efektifitasnya sebagai media promosi. Namun setidaknya, inilah bentuk-bentuk kreatifitas dan inovasi tiada henti manusia. Dimana pastilah tumbuh dari para pemikir yang terus giat membangun harapan, lalu menuangkannya dalam tindakan nyata. Saya sangat yakin, jika hari ini mereka gagal, pasti ada pintu kesempatan lain yang lebih cemerlang yang kan menghampiri.  Dan hanya dengan mencoba, kita akan tahu jalan yang lebih baik dari yang sebelumnya terpikir oleh kita.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun