Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenapa Harus Budi?

26 Maret 2014   14:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:27 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kaki-kaki kecilku menapak jalan setapak,
Menyentuh rumput basah oleh udara yang mengembun tadi malam,
Berjalan lincah, sesekali berlari riang menyambut mentari yang datang,
Mereguk secawan ilmu yang terhidang di hadapan,
Racikan ibu guru nan lembut penuh kasih sayang,

Ini Budi,
Ini Ibu Budi,
Wati kakak Budi,
Iwan adik Budi,

Belum genap akalku tuk mengolah kata,
Sekadar mencoba mengucapkannya,
Dan melekatkan huruf demi huruf di selembar memori yang ada

Kenapa Budi? Mengapa Budi?
Kucoba mencerna makna,
Seiring rumpun bambu yang bergerak mencapai angkasa,
Dan bertumbuhnya benih ilmu yang hari kemarin tersemai di ladang subur kami,

Akal budi,
Budi pekerti,
Budi daya,
Budi luhur,
Budi sejati,
Hati budi,
Budi bicara

Sebaik-baik keteladanan perilaku yang perlahan ditanam,
Bekal hidup terkokoh yang mereka sematkan,
Kesahajaan sosok yang kini kusebut ‘maha guru’
Kini di lipatan waktu biarlah kukenang namamu,
Kulangitkan doa-doa terbaik untuk benih terbaik yang kau semai di kedalaman jiwa,
Mengakar dan lalu bersenyawa dalam darah dan nafasku,

Berbahagialah,
Kelak engkau pantas menuai panen raya,
Dan seluruh penghuni langit kan menyambutmu dengan riuh rendah penuh suka cita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun