Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

ILK: Salam Lemper untuk Cak Lontong dan Kritik Kecil untuk Komeng

31 Maret 2014   14:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13962257321172054933

[caption id="attachment_317764" align="alignnone" width="447" caption="Cak Lontong - ILK"][/caption]

Dalam keluarga kami, hanya beberapa acara televisi lokal yang kami tonton. Mungkin bisa dihitung dengan jari. Salah satunya adalah ILC – Indonesia Lawyer Club ( TV One) yang memang mengangkat tema-tema terkini dengan sejumlah nara sumber yang akan menambah wawasan kita dalam melihat masalah-masalah terkait hukum yang tengah dihadapi bangsa ini.

Berbagai jenis tayangan komedi yang ada, tak ada satupun yang cukup mengambil hati, sampai akhirnya suatu hari tanpa sengaja, saya menyimak sekilas ILK – Indonesia Lawak Klub dengan host Denny Chandra. Tayangan yang merupakan parodi dari ILC dan berdurasi 60 menit ini cukup menarik, kocak dan menghibur.

ILK yang ditayangkan di Trans 7 tersebut menghadirkan para pelawak dan bergabung dalam satu forum diskusi untuk membahas isu-isu terkini.  Masing-masing mereka membawa komunitasnya yang juga sengaja dibuat nama lucu-lucuan. Para pembicara utamanya antara lain Komeng, Fitrop, Cak Marwoto, dan beberapa personil stand up comedy serta Cak Lontong.

Kehadiran Cak Lontong dengan mengemukakan hasil riset dari data-data yang diperolehnya sepertinya benar-benar ditunggu oleh para pemirsa ILK. Meski data-datanya selalu nyleneh dan kadang tidak berhubungan sama sekali dengan topik pembahasan, namun penyampaian ‘khas’ pria bertubuh tinggi besar, bertampang serius dan dengan aura kewibawaan yang dibawanya, menjadikan apa saja yang dikatakannya menjadi sangat kocak.

Mungkin kalimat serupa jika disampaikan oleh orang lain tidak akan mengundang tawa. Tapi di tangan Cak Lontong, seolah kalimat-kalimat sederhana menjadi lebih bernyawa dan pada akhirnya membuat kita tergelak mendengarnya.

Misal ;

Hasil penelitian saya di London, membuktikan bahwa 100% pelanggaran lalu lintas itu terjadi pada rambu-rambu yang sudah terpasang.
(Ya iya laaaah…X_X. haha ).

Cak Lontong : Dari hasil survey yang saya lakukan, 100% masyarakat Indonesia menyukai musik dangdut.
Denny Chandra : Kok bisa? Memangnya dimana Anda melakukan survey itu?
Cak Lontong : Di konser dangdut!
( Gubraaaak! Hahaha. Ini menggarisbawahi statemen lainnya, bahwa hasil survey memang amat berhubungan dimana tempat pengambilan data berada. Koplak! :D)

Meski demikian ‘ngawurnya’, Cak Lontong diakui banyak pihak sebagai magnet bagi ILK. Ya kalau tidak ngawur bukan lawak namanya kan? Hihihi

Komeng yang memegang peran tetap sebagai komentator, sebetulnya selama ini juga cukup menambah semarak suasana dengan kecerdasan dan kecepatan respons ataupun memberikan umpan kalimat-kalimat provokatifnya.

Namun ada sedikit kritik untuk ILK, baiknya Komeng diberi arahan agar memperhalus kalimat-kalimatnya supaya tidak terjerumus pada hal-hal negatif yang akan merusak citra ILK sendiri. Kalimat-kalimat yang menjurus ke arah pornografi ataupun hal-hal yang tak pantas semestinya dihilangkan agar lawakan yang dihadirkan tetap lucu, tanpa mengesampingkan unsur edukatif. Ini saya tangkap di ILK edisi 28 Maret 2014 – Anak dan Mainan.

ILK tayang setiap Senin-Jum’at jam 21.30 WIB. Bagi yang tidak sempat melihat televisi, Anda bisa sejenak melepas penat dan menikmati hiburan segar di ILK versi Youtube!

Salam lemper untuk Cak Lontong! haha

Note : Sekadar info saja, tulisan ini terinspirasi setelah pagi ini saya membaca ulasan Ibu Majawati Oen  tentang ILK di Kompasiana Cak Lontong narasumber yang dinanti di ILK. :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun