Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ainun, Wanita Hebat di Balik Pria Hebat (1)

23 November 2012   01:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:48 1831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada wanita hebat di balik keberhasilan dan kehebatan seorang pria. Demikian banyak orang menarik sebuah kesimpulan tentangnya. Sebagaimana ada Siti Khadijah, seorang wanita kuat, lembut, sabar, pebisnis hebat nan kaya raya yang telah memberikan dukungan sepenuh sisa hidupnya pada jihad seorang anak manusia bernama Muhammad SAW dalam menjalankan tugas sebagai penyampai wahyu Allah dan petunjuk hidup serta tauladan bagi umat sepanjang jaman.

Dan di edisi tulisan ini, saya masih ingin membahas mengenai sepasang anak manusia yang kisah perjalanan hidupnya sungguh menggetarkan jiwa kami. Memberi setitik cahaya yang semoga dapat terlihat dan membuat kita semua sejenak menengok diri, agar mampu memaknai setiap detik dengan berbagai ’pembelajaran tanpa henti”.

Ketika SMP, sekolah Habibie dan Ainun di Bandung letaknya bersebelahan. Mereka hanya kenal selintas saja. Namun keluarga Besari ( keluarga Ainun ) adalah merupakan kenalan baik keluarga Habibie, dimana sama-sama tinggal di Bandung.

Selulus SMP, keduanya melanjutkan di SMA yang sama, namun beda kelas. Habibie selalu satu kelas lebih tinggi. Dan Ainun justru berteman baik dengan adik Habibie, yaitu Fanny.

Saat SMA, Ainun yang adik kelas Habibie, cukup dikenal karena keunggulannya di pelajaran ilmu pasti. Guru mereka, Bapak Gow Keh Hong sering mengatakan bahwa sebaiknya wanita mengikuti jejak Ainun.

Demikian juga Habibie, mempunyai keungulan di pelajaran yang sama. Sehingga guru di kelas mereka sering melontarkan pernyataan bahwa Ainun dan Habibie kelak pantas menjadi pasangan suami-istri agar anak keturunannya menjadi pintar-pintar.

Namun komentar tambahan dari teman-teman mereka cukup menyinggung perasaan. Terutama menyangkut fisik keduanya yang terbilang sama-sama bertubuh kecil/pendek.

Mungkin karena ledekan itulah Habibie suatu hari mendatangi Ainun yang sedang duduk-duduk dengan teman-teman wanitanya.

Habibie secara spontan menyapa Ainun “Mengapa kamu begitu hitam dan gemuk?

Ainun tentun saja kaget dengan ucapan tidak sopan itu. Namun ia dan kawan-kawannya hanya tersenyum dan menggelengkan kepala saja, tak menanggapi kalimat yang tentu sangat menyebalkan terdengar.

Rupanya kenangan itu terus membekas di hati keduanya hingga puluhan tahun kemudian, lengkap dengan penyesalan Habibie yang sebenarnya hanya bermaksud menarik perhatian gadis yang banyak disebut-sebut sebagai wanita pintar di sekolah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun