Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pabrik Boneka & Obrolan Makan Malam Kami

18 September 2012   02:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:19 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini acaranya kemana Bu?” tanya suami ( Pwd) membuka obrolan makan malam hari ini. Seperti biasanya, cerita tentang pekerjaan dan aktifitas hari yang berjalan ini menjadi dongeng paling menarik sepanjang masa. Hari ini heboh ini, heboh itu, merencanakan ini, mengerjakan itu,...bertemu si A, si B dan si C,...adalah cerita biasa yang akan selalu menyenangkan untuk dibahas dan dijadikan topik diskusi sehari-hari. Cerita yang tak pernah ada habisnya menjadi cara kami membangun komunikasi dan kesegaran situasi, dimana itu semua menjadikan kami merasa menjadi satu team yang selalu siap berbagi..:) Tadi aku sama Mbak Ayi dan Miko ke home industri boneka di Taman Kota Bekasi, Blok E No. 18. Kalau TWM saja yang sebesar itu melakukan kerjasama dengan orang lain, harusnya kami juga mengadaptasi pola-pola yang sama. Lebih baik berbagi profit dengan resiko lebih kecil dibanding mendapat profit besar tapi resiko ditanggung sendiri kan?” jawab saya sambil menemaninya memasukkan sendok demi sendok makanannya. Oseng kacang panjang pedas menjadi salah satu menu makan kami...jenis masakan yang gampang dibuat tentunya...:) “Darimana kenal mereka? Dan buat apa boneka sebanyak itu dibeli?” tanyanya sambil terus mengunyah makanan dengan perlahan, seolah memberi kesempatan sang lidah bermain lebih lama dengan makanan yang sering menjadi pertanyaan lelucon anak-anak “benda apa yang biarpun dipotong-potong namanya tetap panjang?” “Buat souvenir dan display di Smartnival kami! Tahunya ya dari internet. Inilah menariknya. Peluang usaha jika didukung promo online itu memang bisa maksimal hasilnya. Sebuah cara cerdas yang diaplikasikan, tidak hanya sebatas dimengerti, terus cerita-cerita orang hanya dijadikan semacam dongeng Cinderella, atau dongeng 1001 malam pengantar tidur. Jadi indah dan menarik untuk didengar, tapi tak ada action di dunia nyata. Mereka inilah yang sanggup menuangkan lembaran kertas ke dalam tindakan. Mereka mempekerjakan khusus satu orang yang memaintainwebsitenya dari waktu ke waktu setiap harinya. Kami ketemu ownernya, Ibu Erry, wanita berkulit bersih dengan logat Jawa yang medok banget. Nice banget sih orangnya...” lanjut saya. ”Jadi setiap kita meng-klik boneka; pabrik boneka; boneka promosi; boneka lucu di google, yang muncul di lembaran pertama papan atas ya website mereka ; http://bonekalucu.com/. Suaminya Bu Erry itu orang IT yang juga menjalankan bisnis konsultan promosi online. Pasangan suami-istri dengan 3 orang anak itu berkantor bersama di sebuah rumah yang berfungsi sebagai workshop juga, dan terletak beberapa langkah dari rumah mereka. Nyata sekali mereka adalah team yang solid. Sang suami juga menangani promosi dan pengelolaan website beberapa perusahaan besarKeren habis deh Pak! “ Nada suara berapi-api saya sudah menjelaskan bagaimana saya terkagum-kagum dengan ide cemerlang atas usaha mereka yang mungkin baru diaplikasikan tak sampai 5% dari pengguna internet. “Saat kami berkunjung ke workshop itu, sang suami sedang menghadiri undangan SindoTV untuk mengisi sebuah acara bertema kewirausahaan. Sebelumnya mereka sudah pernah diliput oleh TV One juga” saya masih berceloteh melanjutkan cerita hari itu. Tentunya saya tidak membuang waktu untuk bertanya ini dan itu pada Ibu Erry, sang wanita pengusaha boneka itu, untuk menggali berbagai informasi. Tujuannya adalah sebagai sarana saya belajar dan berharap dapat dibagikan kepada teman lain sebagai salah satu ilmu yang semoga bermanfaat. Dari obrolan tersebut, mengalirlah cerita bahwa mereka banyak mensupply berbagai instansi dan perusahaan untuk penyediaan boneka promosi. Jangkauan penjualannya hingga ke luar daerah seperti Bali, Maluku, berbagai kota di Kalimantan, dsb dll. Sebagian kecil bahan yang digunakan impor, sebagian besarnya adalah produk dalam negeri. Harga yang ditawarkan kepada reseller pun sangat menarik dan kompetitif. Ibu Erry bertutur, sebelumnya beliau berkarir di sebuah bank swasta di Jawa Tengah yang dimutasi ke Jakarta. Setidaknya selama 3-4 tahun tercatat sebagai pelanggan KRL Jabodetabek untuk pergi pulang ke kantornya. Rutinitas jam 06.30 sudah harus meninggalkan anak-anak kepada pengasuhnya adalah beban tersendiri bagi seorang Ibu. Belum lagi jika di akhir bulan ada audit bulanan, maka akan pulang hingga larut malam. Mulailah ia mencari cara untuk membuat pekerjaan yang memungkinkannya mengikuti tumbuh kembang ketiga putranya secara langsung. Berbagai peluang usaha dicoba. Dari menjadi agen franchise sebuah rumah makan yang akhirnya tutup karena pemilik franchise pusat tidak lulus seleksi alam dalam bisnis mereka, hingga menjadi agen susu segar sebuah merk terkenal. Usaha laundry juga pernah dijalankan, namun beliau mengaku dengan segenap kejujuran, bahwa bisnis boneka inilah jalan usaha yang paling tepat dan cocok dengan segala ukuran dan kriteria yang ditetapkan. Sambil mendengarkan ceritanya, saya sibuk memilih-milih aneka karakter boneka yang menurut kami memang mencerminkan nama webnya : boneka lucu, dan memang benar-benar lucu-lucu semua. Dari mulai karakter Angry Birds aneka warna yang sedang happening di kalangan anak-anak, Shaun The Sheep, Teddy Bear, Hello Kitty, Kura-kura, Stitch, Bitzer, hingga boneka coklat Mister Beans dan Cars, semua tersedia. “Ya, demikianlah usaha. Seringkali diperlukan berbagai macam uji coba yang sarat pembelajaran, sebelum akhirnya menemukan jalan yang benar-benar kita yakini kebaikan dan ketepatannya....” demikian saya menanggapi sepenggal cerita yang selalu menarik untuk disimak. Cerita perjalanan dengan segenap ikhtiar, perjuangan, pengorbanan, tujuan yang lurus, dan lengkap dengan berbagai pengorbanan selalu menjadi pembangkit energi. Ia bekerja supplemen yang lezat bagi jiwa saya dan rekan-rekan. “Jadi, PR terbesar kami sekarang adalah memanfaatkan website www.prasastiselaras.com dengan lebih maksimal. Karena kita sering dapat lemparan order dari tour & travel yang mereka bahkan tidak mempunyai SDM yang cukup. Ya mensupport teman-teman travel itu sih bagus, tapi alangkah lebih bagus jika PS sendiri bisa memaksimalkan diri agar bisa lebih optimal. Tidak hanya menjadi partner para tour & travel serta event organizer yang lebih memilih jadi perusahaan marketing saja, tapi juga bisa meningkatkan jumlah customer setiap bulannya Pak!” Introspeksi diri itu menggarisbawahi kelemahan yang masih terjadi dalam perjalanan PS, kapal kecil kami. “Bagus....bagus....Siplah. Ngomong-ngomong ini kacang panjang darimana sih kok kayaknya lebih enak rasanya...?” Weleh-weleh, tanggapannya malah bergeser ke makanan yang sudah masuk ke perutnya. “Oleh-oleh dari embah pas kemarin Minggu datang ke Jakarta....makanan apa saja kalau dibumbui doa dan kasih sayang orang tua kadang lebih nikmat dari aslinya....ha ha ha ha...” Sahut saya bergegas menyingkirkan piring bekas ke tempat cucian di dapur kami yang letaknya dekat kemana-mana, ditinjau dari sisi manapun juga....:) Dan tawa kami bersama malam itu telah menggiring pikiran kami masing-masing untuk mengingat keindahan momen kebersamaan keluarga besar kami di acara “farewell party” salah satu anggota keluarga kami akhir pekan lalu. Sebuah acara perpisahan salah satu anggota keluarga dimana dikemas bak tayangan Kick Andy yang semoga suatu saat dapat saya tuliskan sebagai salah satu SKS dalam Universitas Kehidupan ini.

1347933474147295541
1347933474147295541
1347933517317986486
1347933517317986486
1347933589151041312
1347933589151041312
1347933617983521843
1347933617983521843

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun