Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Fatwa MUI Terkait Haram Bisnis Kuburan Mewah; Senjata Tanpa Amunisi?

27 Februari 2014   15:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:25 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya apa sih latar belakang orang membeli pemakaman mewah?


  1. Menaikkan Gengsi / Menempatkan Diri di Kelas Tertentu


Setelah manusia diberikan kecukupan harta, dan kemudian diberikan derajat dan kedudukan yang baik, sebagian mereka ingin melanggengkan ‘martabat’ di mata manusia itu hingga akhir hayatnya.

Kelak, para kenalan, sahabat, kerabat dan keluarga akan mencatat bahwa Si Pulan adalah orang yang sukses semasa hidupnya, dan dikebumikan di tempat pemakaman mewah serta megah abad ini.

Bukankah memang demikianlah keinginan manusia jika dituruti? Jika satu istana telah dimiliki, ia akan membeli hutan dan juga pulau jika memungkinkannya. Maka jika hanya soal pemakaman sebagai rumah masa depan, itu dianggap sebagai hal yang ‘wajar saja’ versi sebagian orang.

2. Kenyamanan Berziarah & Hadiah Akhir Terindah

Jika lazimnya berziarah hanya mengirim doa, menabur bunga di pusara tak lebih dari ½ jam saja, di pemakaman mewah ini peziarah dapat betah berlama-lama bak menikmati wahana wisata. Mereka yang memesan kavling untuk dirinya sendiri berpikir bahwa kelak anak cucu mereka akan lebih rajin mengunjungi pemakaman. Selain tersedia play ground untuk bermain anak, juga restaurant yang siap melayani para pengunjung.

Mungkin mereka lupa bahkan di alam sana, seorang manusia bahkan tidak sempat memikirkan mereka yang ditinggalkan.

Mereka tengah sibuk dengan urusannya sendiri, urusan pertanggunjawaban atas hidup yang telah dipinjamkanNya ; dipakai untuk apa, mendapat harta dari mana, dibelanjakan untuk apa? Berapa hutang yang diwariskan?

Bagaimana bakti pada orang tua? Bagaimana mendidik anak-anak sebagai tanggungjawab yang diberikan? Bagaimana bakti pada suami? Bagaimana tanggungjawab pada istri? Apakah zakat telah terpenuhi seluruhnya? Bagaimana penggunaan kelima indera yang dianugerahkan? Dst dll…. Dan slide-slide potongan kejadian dibentangkan lebar-lebar. Mungkin setiap kita akan mengajukan permohonan : Tuhanku, ijinkan sekali lagi kami hidup di dunia, dan akan kuperbaiki setiap perbuatan, menjaga apa yang kupikirkan dan kurasakan, hanya sebaik-baik mengingatMu.

Sayangnya, Allah tidak akan mengubah ketetapan bahwa hidup manusia di dunia ini hanya satu kali saja. Waktu tidak akan diputar mundur ke belakang, dan tahun terus bertambah satu demi satu.

Bagi mereka yang memesan kavling untuk para orang-orang tercinta sebagai hadiah terindah di akhir hayatnya, mereka pun mungkin lupa. Bahwa Islam sangat mengingatkan untuk tidak menjadi kaum yang melampaui batas. Dan kuburan sederhana, yang ditumbuhi rumput dan pepohonan adalah hal yang disarankan. Rumput yang tumbuh akan turut mengirimkan doa-doa pada jasad di bawah sana. Ingatlah bahwa seseorang hanya membawa 3 hal ketika pulang menghadapNya. 1. Ilmu yang bermanfaat 2. Anak Shaleh 3. Amal dari hartanya ( amal jariyah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun