Mungkin sebagian akan menyanggah analisa 1-4 di atas dengan ucapan ; Bukan itu juga. Karena memang belum ada yang nyambung aja. Jodohku belum datang.
Tidak apa jika keyakinan Anda seperti itu, teguhlah dengan keyakinan itu. Toh memang hidup ini kita yang menjalani, orang lain yang mengomentari bukan? :D Maka saran saya enjoy your life and be happy!
Tetap pada percaya diri yang utuh. Tak usah risih dengan pertanyaan dan komentar “Kapan menikah? Ditunggu undangannya.…dst”. Anggap saja itu sekadar perhatian baik dari mereka.
Tetaplah mintakan pada Sang Maha Pemurah, jika jodoh Anda memang akan ditunda pemberiannya nanti di alam sana, jadikanlah pribadi yang tangguh dan mulia di mataNya.Jadilah manusia yang bermanfaat dengan segenap apa yang dimiliki.
Namun tetaplah membuka hati dan mata setiap saat, hanya semata-mata sebuah wujud ikhtiar, bahwa pencarian pendamping hidup akan menyempurnakan Anda dalam peribadahan. Misi pernikahan yang memang harus dibentangkan lebar-lebar.
Dan untuk kita yang kini telah menemukan pendamping hidup, semoga kita mampu menjawab sebuah pertanyaan yang berulang-ulang dituliskan ; Nikmat Tuhanmu manakah yang Engkau dustakan? Pastinya dengan menghargai dan memuliakan mereka yang kini telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Saling menyempurnakan dalam peribadahan sebagaimana misi awal. Menjaga segenap cinta yang Dia titipkan. Dan satu hal penting ; menghargai setiap perjalanan hidup manusia lainnya. Termasuk mereka yang tengah berjuang mendapatkan pendamping hidup. Mereka yang masih lajang hingga usia dewasa bahkan senja. Mungkin Allah bahkan sedang menunda kebahagiaan di dunia ini untuk kelak dilipatgandakan di akhirat sana. Jangan pernah berpikir negatif akan perjalanan hidup orang lain. Karena rahasiaNya sungguh tak terjangkau oleh pikiran kita sebagai manusia yang penuh keterbatasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H