Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Lajang dan Misi Besar Sebuah Pernikahan

2 Maret 2014   17:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sebagian akan menyanggah analisa 1-4 di atas dengan ucapan ; Bukan itu juga. Karena memang belum ada yang nyambung aja. Jodohku belum datang.

Tidak apa jika keyakinan Anda seperti itu, teguhlah dengan keyakinan itu. Toh memang hidup ini kita yang menjalani, orang lain yang mengomentari  bukan? :D Maka saran saya enjoy your life and be happy!

Tetap pada percaya diri yang utuh. Tak usah risih dengan pertanyaan dan komentar “Kapan menikah? Ditunggu undangannya.…dst”. Anggap saja itu sekadar perhatian baik dari mereka.

Tetaplah mintakan pada Sang Maha Pemurah, jika jodoh Anda memang akan ditunda pemberiannya nanti di alam sana, jadikanlah pribadi yang tangguh dan mulia di mataNya.Jadilah manusia yang bermanfaat dengan segenap apa yang dimiliki.

Namun tetaplah membuka hati dan mata setiap saat, hanya semata-mata sebuah wujud ikhtiar, bahwa pencarian pendamping hidup akan menyempurnakan Anda dalam peribadahan. Misi pernikahan yang memang harus dibentangkan lebar-lebar.

Dan untuk kita yang kini telah menemukan pendamping hidup, semoga kita mampu menjawab sebuah pertanyaan yang berulang-ulang dituliskan ; Nikmat Tuhanmu manakah yang Engkau dustakan? Pastinya dengan menghargai dan memuliakan mereka yang kini telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Saling menyempurnakan dalam peribadahan sebagaimana misi awal. Menjaga segenap cinta yang Dia titipkan. Dan satu hal penting ; menghargai setiap perjalanan hidup manusia lainnya. Termasuk mereka yang tengah berjuang mendapatkan pendamping hidup. Mereka yang masih lajang hingga usia dewasa bahkan senja. Mungkin Allah bahkan sedang menunda kebahagiaan di dunia ini untuk kelak dilipatgandakan di akhirat sana. Jangan pernah berpikir negatif akan perjalanan hidup orang lain. Karena rahasiaNya sungguh tak terjangkau oleh pikiran kita sebagai manusia yang penuh keterbatasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun