Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dahlan Iskan for President – Sekadar Opini

28 Maret 2014   10:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:22 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu, diperlukan sebuah partai yang sedia mengusungnya sebagai calon Presiden 2014.

2.Dahlan Iskan memiliki banyak musuh, terutama adalah para koruptor yang kehilangan lahan semenjak ia menjabat di pemerintahan. Simak saja tentang pembenahan tender pembelian trafo saja misalnya. Rantai panjang tender pembelian trafo telah dipangkas habis sehingga harga trafo menjadi hanya sepertiganya saja. Belum lagi para pemimpin BUMN yang korup dan telah diganti dengan yang lebih bersih adalah hal berikutnya. Dan urusan pemberantasan korupsi ini tidak pernah sederhana, karena melibatkan banyak tangan dan banyak jaringan pastinya.

3.Dahlan Iskan bekerja di bawah naungan pemerintahan yang terakhir memimpin negeri ini. Bisa jadi orang-orang yang sudah ‘sebal’ atau memiliki sejumlah ketidakpuasan atas kinerja pemerintah Sby menginginkan semua yang serba baru. Padahal kita tahu, siapa pun yang menjadi presiden di negara sebesar ini dengan persoalan-persoalan yang sekian banyak pasti tidak akan pernah sempurna menyelesaikannya. Namun bukan berarti semua yang dilakukan pemerintah menjadi ‘nothing’ bukan? Termasuk pembenahan BUMN salah satunya.

Jokowi untuk  saya adalah pilihan kedua setelah Dahlan Iskan. Kenapa?

1.Jokowi perlu perpanjangan waktu sebagai Gubernur DKI. Ibukota yang menjadi pusat percontohan dan segala perbaikan di dalamnya mampu berdampak luas ke skala nasional.

Jokowi dan Ahok adalah pasangan terharmonis yang tengah bekerja membenahi ibukota. Profil Jokowi yang kalem dan Ahok yang tegas adalah perpaduan sempurna gubernur-wakil gubernur yang pernah ada. Menurut hemat saya, nama Jokowi berkibar salah satunya adalah karena ada sosok lain di belakangnya, yaitu Ahok, dimana ia berperan aktif tidak sekadar ‘ban serep’ sebagaimana yang sering kita temui selama ini. Ahok memiliki ketegasan yang bahkan melampaui atasannya, tanpa harus menjadikannya sebagai pihak yang ‘melampaui batas’ /belagu dst. Sinergi keduanya inilah yang masih diperlukan di ibukota ini. Jika Ahok jadi gubernur, saya yakin ia mampu bekerja dengan baik. Tapi tanpa wakil gubernur yang seimbang dan bersenyawa seperti pasangan Jokowi-Ahok, sebagian kita mungkin masih menyimpan keraguan di sana.

2.Secara kepemimpinan, jam terbang Jokowi berada di bawah Dahlan Iskan. Tanpa mengurangi apresiasi dan respect yang tinggi terhadap Jokowi, Dahlan Iskan jelas lebih memiliki pengalaman panjang dalam memimpin sebuah lembaga. Diperlukan kecerdikan yang lebih /banyak akal untuk mensiasati segala permasalahan yang ada di negara ini, dan DI menurut hemat saya lebih unggul dalam hal ini dibanding Jokowi.

Meski saya sangat berharap Dahlan Iskan terpilih sebagai Presiden 2014 mendatang, sebagai warga negara, saya tetap akan mendukung siapa pun yang akhirnya terpilih nanti. Ibarat sebuah rapat yang digelar, dan suara terbanyak telah memutuskan, maka setiap peserta rapat wajib tunduk pada keputusan yang telah dibuat. Tidak ada cerita untuk mencari-cari alasan menghujat, menebar issue tak bermanfaat, dan serangkaian hal-hal tidak terpuji lainnya. Menghargai hasil pemilu, bergandeng tangan bersama dalam menggelindingkan perubahan demi perubahan mengisi kemerdekaan ini adalah hal utama yang harus ada di setiap benak anak bangsa.

Sebelum saya menutup opini pribadi ini, berikut saya kutip informasi profil Dahlan Iskan untuk Anda yang belum sempat menyimaknya.

“Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 diMagetan,Jawa Timur), adalah CEO surat kabarJawa PosdanJawa Pos News Network, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur UtamaPLNsejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffleKabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagaiMenteri Negara Badan Usaha Milik NegaramenggantikanMustafa Abubakaryang sedang sakit.

Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal17 Agustusdengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.

Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudulGanti Hati(catatan tersebut dapat dibaca diPengalaman Pribadi Menjalani Tranplantasi Liver) pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang penglaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati diCina.

Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil diSamarinda(Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.

Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikanJawa Posyang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.

Lima tahun kemudian terbentukJawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikanGraha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta.

Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokalJTVdi Surabaya, yang kemudian diikutiBatam TVdi Batam danRiau TVdi Pekanbaru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun