Mohon tunggu...
Surat Botol Kaca
Surat Botol Kaca Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pecah botol kaca ini, kemudian baca aku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karma, Kausalitas atau Subjektivitas Penyatuan Dua Kejadian yang Tidak Relevan

10 Maret 2024   00:34 Diperbarui: 10 Maret 2024   00:36 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya berpacaran dengan A, suatu waktu saya berselingkuh dengan B, dengan kejadian ini akhirnya saya dan A mengakhiri hubungan. 5 tahun setelahnya, ketika saya sudah berubah total dan menjadi lebih baik, saya menemukan pasangan baru yaitu C. Suatu waktu C berselingkuh dengan D, adanya perselingkuhan ini membawa saya dan C pada tahap mengakhiri hubungan. Hubungan saya dengan C adalah saat-saat di mana saya menjadi pasangan yang serius dan berkomitmen, berbeda ketika saya dengan A. 

Dalam analogi ini terdapat waktu yang berbeda antara ketika saya dengan A dan saya dengan C. Letak subjektivitas yang terlihat seolah menjadi karma yang objektif pada analogi ini adalah menyatukan dua kejadian yang waktunya tidak selaras maka kausalitas tidak terjadi di dalamnya. Muncul satu pertanyaan, bagaimana jika 5 tahun sebelumnya saya tidak berselingkuh dan menjalani hubungan sebagaimana saya dengan C? Masihkah dapat dipandang sebagai karma? Sebab secara subjektivitas penyatuan, saya tidak bisa menyatukan 2 hal yang berbeda untuk ditempatkan di satu ruang yang sama dan mengatakan "aku menuai apa yang kutabur". 

Pikiran hanyalah pikiran, namun pergerakan perahu tentu saja utamanya terikat dengan nahkoda, manusia tidak bisa dipisah dengan pikiran sehingga niat yang bahkan tidak secara keseluruhan dilakukan bisa termanifestasi dalam wujud yang setidak-tidaknya mikro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun